Proyek Bandara Kotabaru Memakan Korban, Mahasiswa 22 Tahun Tewas Kelindas Bulldozer

PROYEK: Terlihat truk sedang masuk ke kawasan proyek pelebaran Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam di Kotabaru, di sebalah kanan tampak bulldozer berkelir kuning yang diduga telah melindas seorang pekerja pada petang sehari yang lalu | FOTO: ISTIMEWA
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Proyek di Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam memakan korban. Seorang pekerja bernama M Afrizal Pratama tewas setelah terlindas bulldozer merk Komatsu berkelir kuning, Jumat 24 Mei sekitar pukul 18.30.

Kasat Reskrim Polres Kotabaru Iptu Muhammad Taufan Maulana kepada Jurnal Banua, saat dikonfirmasi Sabtu 25 Mei membenarkan kejadian tersebut. "Kami mendapat laporan tersebut kejadian sekitar pukul 19.30," ujarnya.

Dari informasi di lapangan, kejadian tersebut diduga ketika para pekerja sedang memperbaiki mesin bulldozer yang tiba-tiba mogok, saat sedang bekerja meratakan tanah uruk di proyek bandara.

Afrizal bersama tiga temannya berinisial GED, RD dan SO lalu memperbaiki bulldozer. Lalu GED diminta kembali menyalakan mesin.

Dari keterangan polisi, saat mesin menyala Afrizal yang merupakan mahasiswa asal Petangis Kaltim kelahiran 2002 tersebut tiba-tiba jatuh dari atas bulldozer. Dan kemudian terlindas alat berat.

Paniklah rekan-rekan Afrizal saat itu. Seorang pekerja segera lari ke arah perumahan warga di Desa Stagen, untuk meminta pertolongan. Tubuhnya kotor penuh bekas tanah. Pekerja itu meminta bantuan dan mengatakan kalau rekannya baru saja mengalami kecelakaan kerja.

Tidak lama kemudian, datang lagi pekerja lainnya dengan menggunakan sepeda motor. Para pekerja tersebut lalu balik kanan.

Dari keterangan polisi, para pekerja ternyata membawa sendiri Afrizal ke RSUD Kotabaru dengan sepeda motor. Namun tidak lama di IGD, korban akhirnya meninggal.

Sejak sebulan setengah belakangan, di Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam, Stagen Kotabaru memang sedang dilakukan pekerjaan pelebaran dan perpanjangan bandara. Proyek itu dikerjakan PT Noor Jaya Perkasa dengan tender Rp46,8 milar.

Dihubungi via pesan singkat, Kepala Bandar Udara Agus Heriyanto belum memberikan tanggapan terkait kecelakaan terebut. (zal/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar