Laili berjualan mangga ditemani anaknya | Foto: Jurnal Banua |
"Sekilo lima ribu. Dijamin manis," tawarnya kepada Jurnal Banua.
Jauh-jauh hari dia sudah merencanakan aksi jualan itu. Maklum, simpatisan Zairullah di sana bisa dikata satu kampung.
Tapi jauh dari geliat bisnis jual buahnya itu, Laili punya harapan sendiri tentang Pilkada 9 Desember nanti.
"Siapa pun yang menang, tolong perhatikan rakyat kecil. Jangan sibuk memperkaya diri dan kelompok," imbaunya.
Ditemani anaknya yang masih kecil, dia ingin pemimpin Tanah Bumbu nanti, benar-benar memperjuangkan kepentingan orang banyak. Utamanya, kesejahteraan tenaga pendidik.
Katanya, sampai ini upah atau tenaga pendidik status non ASN masih jauh dari kata layak. Padahal, mereka adalah tumpuan pengembangan mental dan intelektual anak muda ke depan.
"Saya gak dukung siapa-siapa sampai saat ini. Cuma itu harapan saya. Semoga yang terpilih nanti itu yang terbaik," harapnya.
Ada tiga kandidat yang berlaga di Tanah Bumbu. Nomor urut satu Cuncung, nomor dua Mila, dan nomor tiga Zairullah.
Namun yang menarik, di lapangan perbincangan publik seakan tersedot ke Zairullah dan Cuncung. Berbagai analisis siapa yang akan menang mewarnai dialog publik.
Beberapa warga diwawancarai lebih memilih Zairullah. Dengan alasan, pelopor Bumi Bersujud itu dikenal sederhaan. Dan tulus berjuang untuk masyarakat.
"Pilih Pak Zai. Karena beliau gak seperti kebanyakan pejabat lainnya. Beliau gak mengejar harta dunia kalau menjabat," kata warga. (shd/jb)
Posting Komentar