Kisah TMMD Kotabaru: Telur Dadar, Mukidi dan Kasdim

Kiri ke kanan: Anto, Mukidi, Kasdim, dan Dody di Desa Subur Makmur, Kamis (18/7/19)

Santapan di rumah Mukidi sederhana. Telur dadar asam manis. Tempe goreng. Tak ketinggalan sayur kol.

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - TMMD ke 105 yang digelar di Kabupaten Kotabaru, tepatnya di Kecamatan Pulau Laut Barat, menyodorkan fakta sederhana: tentara memang dekat dengan rakyat.

Kamis (18/7), Kasdim 1004 Kotabaru Mayor Inf Samsul Kusairi bersama dua orang jurnalis lokal berkendara menuju Desa Subur Makmur. Sekitar 100 kilometer dari pusat kota.

Sesekali mobil Kasdim bergoyang, terantuk lubang. Tubuh tambun jurnalis Anto bergoyang-goyang.

Jelang siang, sampai mereka ke desa. Dari jauh sudah terlihat pria-pria berbadan tegap, baju doreng hilir mudik.

Tentara membangun sarana MCK di Desa TMMD Kotabaru Kalsel

Warung-warung khas desa pelosok ramai. Ada merokok. Ngopi. Ibu-ibu terlihat sekali dua berlari dari rumah tetangga, membawa bahan dapur.

Desa yang biasa sepi itu, sejak seminggu lalu berubah meriah. Tidak kurang 114 tentara di sana mengerjakan banyak program fisik TMMD.

Samsul mengajak jurnalis ke rumah Mukidi. Tokoh masyarkat di sana.

Desa Subur Makmur dulunya adalah kawasan transmigrasi. Umumnya trans, mayoritas warga bekerja di ladang dan kebun.

Tiba di halaman rumah Mukidi tepat matahari di atas kepala. Mendengar salam, pria paruh baya berbaju biru ke luar.

Melihat yang datang Kasdim, orang nomor dua di jajaran Kodim 1004, Mukidi tergopoh. Jurnalis Dody celingak-celinguk, dia mendengar kabar: putri Mukidi adalah gadis berparas ayu di sana.

Kebetulan, dapur Mukidi baru saja selesai menyiapkan makan siang. Meski sudah berkali-kali rombongan Kasdim meminta: jangan repot. Khas penduduk desa, Mukidi memaksa semua makan siang.

"Seadanya ya Ndan," suguh Mukidi.

Di depan mereka tersaji nasi putih. Bulirnya agak besar. Mengepul. Harum. Hampir semua warga di sana makan nasi dari hasil sawah sendiri.

Telur dadar asam manis. Tempe. Dan sayur kol. Sederhana.

Makan di desa memang berbeda. Anto menandaskan dua piring nasi. "Nikmatnya luar biasa. Nikmat itu tidak harus mahal. Seperti ini pun juga nikmat," kata Kasdim.

Berkali-kali Samsul ucapkan sukur.

"Sama-sama Ndan. Saya tidak tahu kalo sampean ke sini," kata Mukidi. Seolah meminta maaf hanya bisa suguhkan telur dadar. Namun melihat tamunya lahap, wajahnya tersenyum lega.

Kehadiran para tentara membuat ramai desa di pelosok Kabupaten Kotabaru Kalsel

Usai, bincang terkait TMMD lah mereka. Mukidi memaparkan banyak hal positif. Anak remaja bisa main futsal karena tentara membuatkan tiang gawang.

Dan ini dan itu.

Walau sudah mendengar kepuasan warga, Kasdim tetap keliling desa. Melihat sendiri giat tentara di sana.

Dari informasi yang dihimpun Jurnal Banua, usai istirahat siang, parade tentara sibuk. Ada menyadap karet, bedah rumah, membuat jalan. Membangun MCK. Mengajar anak-anak baris-berbaris.

Tawa dan canda terdengar menyeruak di udara. Senyum Kasdim sesekali terlihat. Dadanya mengembang, seolah ingin menghirup dalam-dalam aroma desa. (JB)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar