Sehari Jelang Finis GIAX IOF Sumut, Wasaka BKW18: Perbedaan itu Rahmat

PERSAHABATAN: Para anggota tim offroad Wasaka BKW18 berpose di bawah ridang hutan Sumatera Utara di event GIAX IOF 2023 Sumatera Utara | Foto: Wasaka BKW18 for Jurnal Banua
JURNALBANUA.COM, MEDAN - Di bawah naungan rimbun perawan pedalaman Sumatera Utara, para pemuda yang tergabung dalam tim offroad Wasaka BKW18 duduk di pinggir aliran air. Kicau burung dan gemiricik sejenak melepaskan penat kota. Tiada yang mereka rasakan selain: ketulusan persahabatan.

Yup, sehari jelang finis, Wasaka BKW18 berhasil melintasi jalur-jalur berat offroad melintasi hutan dari Medan - Deli Serdan - Karo. Kerja sama tim yang apik, dan jam terbang lapangan beberapa anggota senior membuat tim bermoto Waja Sampai Kaputing ini mampu mulus menaklukkan beberapa rintangan.

"Alhamudillah, doakan kami besok sampai finis. Jalur Medan menuju Karo ini salah satu rute yang menurut kami menantang sekaligus mengesankan. Di beberapa titik, kami dapat menikmati keindahan alam. Damai dan menenangkan," ujarnya.

THE LEADER: Owner Wasaka BKW18 berdialog dengan salah satu peserta offroad | Foto: Wasaka BKW18 for Jurnal Banua
Anggota seniror sekaligus owner Wasaka BKW18 ini menjelaskan, walau baru pertama kali ikut offroad, Hanggi Maisya Firdaus mampu memiloti Rubicon. "Kecerdasan motoriknya mantap. Cepat sekali beradaptasi, salut," ujarnya.

Di Rubicon, Tajerian Noor menjadi navigator Hanggi. Sementara mobil kedua mereka adalah Fortuner yang dipiloti Suyuti dengan navigatornya Dani Putra.

BAHAGIA: Pilot Rubicon Wasaka BKW18 Hanggi Maisya Firdaus tertawa mendengar para sahabatnya bercengkerama | Foto: Wasaka BKW18
"Berkesan sekali, tiap hari ada saja kisah dalam tim kami. Pilot saya, Suyuti hampir tiap hari ada saja ulahnya," ujar Dani.

Dia bercerita, Suyuti punya kebiasaan yang menurutnya unik. Jika sedang tidur, biasanya akan kaget ketika dibangunkan. "Dia punya ritme tidur sendiri, gak lama tidurnya, tapi jam bangunnya mesti dari dirinya sendiri," bebernya.

Jadi ceritanya, suatu malam di dalam hutan, Suyuti tidur dalam mobil. Sementara Dani dan beberapa anggota lainnya masih diskusi di luar. Sekitar pukul dua dini hari, rokok habis. Sialnya, banyak logistik termasuk rokok berada di dalam Fortuner.

Namun beberapa anggota muda tidak ada yang berani mengambil ke mobil. Dani kemudian memberanikan diri. Mulutnya sudah masam, diskusi masih asyik, gak ada rokok alamat buyar. Nekatlah dia membuka Fortuner. Suyuti pun terbangun, kaget dan naik pitam. Namun mendengar rokok habis, dia pun mengurut dada.

"Jam berapa sih, sekarang?" sungut Suyuti.

MISTERIUS: Pilot Fortuner Wasaka BKW18 Suyuti yang kerap bertindak di luar dugaan, sehingga menjadikan keseharian tim berwarna | Foto: Wasaka BKW18 for Jurnal Banua
"Sudah subuh jam empat, Bang," ujar Dani nekat. Padahal waktu itu masih jam dua dini hari. Pikir Dani, sudah kepalang basah, sekalian saja.

Tanpa curiga, Suyuti lalu berkemas. Memanaskan mobil, bersalin dan mendatangi rombongan yang lain. Tapi dia pun heran, mengapa semua mobil masih belum menyala mesinnya? Mengapa semuanya tidak ada yang ganti pakaian. Suyuti lalu curiga. Dia yang biasanya suka prank anggota yang lain, mendadak sadar: jangan-jangan dia sedang dikerjain.

"Oi, Dani jam berapa ini? Di jam saya masih jam dua ini, kau bilang jam empat?" tanyanya. Mendengar itu, meledaklah tawa semua anggota. Suyuti yang akhirnya benar-benar sadar dia dikerjain rekan-rekannya, hanya bisa nyengir.

KALEM: Anggota Wasaka BKW18 Andy Lee anteng menyerap informasi dari gadgetnya | Foto: Wasaka BKW18 for Jurnal Banua
Tajeri yang melihat kejadian itu pun tidak dapat menahan tawanya. "Sungguh, pengalaman-pengalaman ini akan kami kenang kelak di kemudian hari. Kami sangat bersukur dapat ikut event luar biasa ini. Banyak kesan, banyak sahabat, dan kerja sama tim semakin meningkat, inilah saya pikir indahnya petualangan di alam bebas," ujarnya.

Sementara itu Hanggi Maisya Firdaus berharap event-event seperti itu terus dapat digelar di Sumatera Utara. Menurutnya, olahraga petualangan efisien dalam menempa mental dan karakter para pemuda.

"Selama beberapa hari ini, terlihat jelas bahwa perbedaan itu adalah rahmat. Kita tidak ada yang sama, dan justru di sana keindahannya. Bagaimana semua perbedaan kemudian bisa menyatukan kita di bawah keindahan alam ini," jelasnya.

Sekadar diketahui, GIAX IOF 2023 digelar mulai 28 Oktober tadi, dan rencananya para peserta akan finis di Karo besok hari. Acara ini sendiri dibuka langsung oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Tidak saja membuka acara, menantu Presiden RI ini pun ikut adventure menggunakan Jeep Cherokee. (zal/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar