Upaya Sudian Noor Tumbuhkan Minat Baca Anak

Suasana persemian layanan Pocadi di Perpustakaan Tanah Bumbu, oleh Bupati Sudian Noor, Senin (8/2) kemarin
JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Akhir-akhir ini minat baca buku semakin menurun. Pemerintah pun melakukan strategi khusus untuk mendorong minat baca di kalangan anak-anak mulai tingkat TK hingga SMA bahkan orang dewasa.

Bupati Sudian Noor mengatakan, untuk menyiasati problem literasi tersebut, pemerintah daerah membangun sebuah taman serta pasilitas yang mendukung tumbuhnya minat baca. Jangan sampai anak-anak terlena dengan konten HP yang tidak bermanfaat, seperti video pendek untuk lucu-lucuan semata.

"Kita ingin pojok baca digital ini menjadi tempat yang menyenangkan buat anak atau para siswa. Saya yakin kalau anak-anaknya senang membaca tentu pengetahuan nya tentang dunia akan terbuka," kata Bupati saat meresmikan gedung Perpustakaan Pojok Baca Digital (Pocadi) Senin (8/2) di Kantor Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah.

Pocadi kata Sudian dirancang untuk memberikan informasi yang berkualitas. "Jangan sampai ada iklan yang seharusnya tidak boleh baca akhirnya menjerumuskan anak-anak kita sendiri. Meskipun kita dituntut untuk mengikuti teknologi tapi harus dilakukan secara cerdas," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dispersip Ambo Sakka mengatakan, diciptakannya Perpustakaan Pocadi ini harus betul-betul menarik. Dan tidak hanya sebagai sarana baca tapi bagaimana bisa menyenangkan siapapun yang berkunjung.

"Sebagaimana yang diinginkan Bupati, tempat ini juga sebagai tempat rekreasi yang memberi pengetahuan. Sehingga daya tarik sendiri bagi anak atau orang dewasa," tambahnya.

Menurut Ambo Sakka, perpustakaan di era sekarang ini paradigmanya harus berubah. Tentunya sebagai gudang buku harus dielaborasi sebagai tempat rekreasi sehingga menarik terutama bagi anak anak.

"Strategi lainnya untuk meningkatkan minat baca itu selalu diadakan event. Misalnya lomba bercerita, mengarang dan bedah buku,"jelasnya.

Disaat ditanya masalah kunjungan baca di Perpustakaan selama pandemi ini, Ambo Sakka mengakui telah adanya penurunan. Namun jumlah penurunannya tidaklah begitu signifikan.

"Pembatasan akibat protokol kesehatan tetap mempengaruhi. Namun pada prinsipnya kami tetap melakukan aturan itu dalam rangka menghindari klaster baru Covid 19 di kalangan pengunjung perpustakaan," ungkapnya.

Selain itu tambah dia, untuk mengantisipasi penyebarannya, Dispersip sendiri sudah memiliki sistem pelayanan digital. Manfaatnya mau pijam buku bisa dilakukan di rumah dengan melalui HP.

Kemudahannya tinggal pinjam dan langsung pulang. Begitu juga mau mendaftar, boleh form-nya diisi di rumah. Datang ke perpustakaan tinggal ambil kartunya dan pengunjung tidak terlalu lama menunggu. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar