Siti Hajar terbaring di rumah keluarganya, ia sakit tertimpa pohon kelapa, sementara sarana pengobatan di desa kurang memadai | Foto: Jurnal Banua |
Wahyudin kepada Jurnal Banua bercerita. Waktu itu usai salat Jumat. Dia berada di luar. Di dalam rumah istrinya, duduk seorang diri.
Tiba-tiba terdengar suara siulan keras. Angin puting beliung datang ke pesisir yang tenang itu. Cepat sekali lasso anging (bahasa lokal) itu mengamuk. Melewati rumah Wahyudin.
"Lasso anging pole..!," teriak warga dalam bahasa daerah di sana. Artinya, awas ada angin puting beliung datang.
Warga menunjukkan rumah Wahyudin yang rusak parah | Foto: Jurnal Banua |
Sebuah pohon kelapa rubuh menimpanya. Malang, Siti Hajar yang berada di dalam rumah, tertimpa batang kelapa, tepat di pundaknya.
"Istri saya sekarang tidak bisa bangun," keluh Wahyudin.
Siti Hajar hanya mendapat perawatan seadanya karena keterbatasan obat medis yang tersedia di pelosok.
Kepala Desa Labuan Mas Duriansyah, yang dikonfirmasi Awak Media membenarkan musibah yang menimpah warganya dan akan secepatnya melaporkan kejadian ini ke pejabat Kecamatan.
"Sudah dibuatkan keterangan dan berita acara, sebagai bahan konfirmasi ke kecamatan dan akan dilanjutkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah," pungkasnya.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Kotabaru, Rusian Ahmadi Jaya, yang dikonfirmasi melalui via WhatsApp membenarkan musibah yang menimpa warga Desa Labuan Mas. (her/shd/jb)
Posting Komentar