Ketua DPRD Banjarmasin Harry Wijaya | Foto: Jurnal Banua |
Legislator Banjarmasin pun menduga adanya indikasi permainan harga di lapangan.
“Dugaan, kemungkinan ada oknum yang mempermainkan harga gas yang dikhususkan untuk warga miskin itu,” ujar Ketua DPRD Banjarmasin Harry Wijaya, Rabu (17/2/21).
Dengan kondisi itu, Harry Wijaya pun akan segera berkoordinasi dengan Komisi II DPRD Banjarmasin. Menggelar dengar pendapat bersama pihak terkait.
“Nanti saya komunikasikan dengan Komisi II. Bisa saja menggelar dengar pendapat dengan Disperdagin dan pihak PT Pertamina,” ujarnya.
Politikus PAN ini menambahkan, untuk meminimalisir adanya dugaan permainan tersebut, pihaknya meminta adanya regulasi atau kebijakan tegas terkait kelangkaan elpiji itu.
“Salah satunya menertibkan pemakai gas elpiji 3 kilogram yang bukan penerima,”
Sementara salah satu pedagang di Banjarmasin, Ilam menyampaikan, sudah hampir seminggu dirinya kesulitan mencari gas melon itu.
Bahkan ujarnya, harganya melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kami ingin pemerintah segera turun tangan. Mahal harga gas, bisa sampai Rp 50 ribu satu tabung,” ungkapnya. (saa/shd/jb)
Posting Komentar