Ketika Debat Pilkada Terumbu Jadi Buah Bibir, Penghasilan Nelayan Turun

Perahu nelayan tambat, tampak di belakang pelabuhan khusus batubara di daerah Kecamatan Angsana | Foto: Jurnal Banua
JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - Perdebatan kerusakan terumbu karang di debat perdana tadi, rupanya menjadi buah bibir masyarakat. Khususnya mereka yang tinggal di pesisir.

Pemerhati terumbu karang, Anwar Ali Wahab yang tinggal di Pagatan Kusan Hilir mengatakan, dampak kerusakan terumbu memberikan dampak besar.

"Aktivitas pelabuhan dan tongkang batubara kan daerah Bunati dan Angsana, tapi dampaknya terasa sampai Pagatan," ujarnya kepada Jurnal Banua, Senin (16/11) tadi.

Ia berkisah, suatu waktu duduk berdua di tepi pantai bersama rekannya Sabir si nelayan. Tiba-tiba mereka melihat rombongan pria berbadan legam ramai-ramai naik ke kapal, mau ke bagang.

Melihat itu, Sabir berteriak: "aduh, lebih baik kalian pelihara lele. Tidak sebanding itu ongkos solar sama tangkapan..!".

Kata Anwar, nelayan saat ini makin jauh ke luar laut mencari ikan. Ikan-ikan tangkapan seolah menjauh, sejak adanya aktivitas pelabuhan batubara di daerah kawasan terumbu.

"Bahkan ada wartawan sudah investigasi itu laut. Mereka menemukan tumpukan batubara di alat tangkap nelayan di sana," kata anggota senior Mapala ULM ini.

Menurutnya, siapa pun nanti terpilih jadi bupati, maka masalah potensi kerusakan lingkungan laut harus menjadi salah satu agenda prioritas. "Penting sekali, karena kita tinggal di daerah pesisir," tekannya. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar