Gunakan Akal Sehat, Begini Pilihan Pilkada Emak di Sungai Cuka

Emak-emak di Sungai Cuka berbincang tentang Pilkada Tanbu 2020 | Foto: Jurnal Banua
Emak-emak di salah satu rukun tetangga Desa Sungai Cuka, Kecamatan Satui asyik berbincang soal Pilkada. Yang mengejutkan, ternyata mereka memilih menggunakan akal sehatnya. Bagaimana pandangan mereka?

JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - Sore di Sungai Cuka. Agak ke dalam. Kaum emak-emak berbincang di sebuah rumah kayu sederhana.

Angin sepoi-sepoi berembus pelan. Suara serangga terdengar dari belakang rumah. Anak-anak berlarian di halaman.

"Kami tahu siapa yang jadi pejabat malah tambah kaya. Tahu kami," kata Nurhayati, Sabtu (21/11) sore tadi.

Rekannya, Nurhasanah lebih jauh lagi. Dia bahkan mampu menganalisa. "Pengobatan gratis itu paling tepat untuk tidak mampu, soalnya bayarnya pakai uang rakyat. Kalau untuk yang kaya juga tidak tepat," bebernya.

Nurhasanah menjelaskan, bantuan langsung dari anggaran daerah, harus tepat sasaran. Karena jika yang mampu juga dibantu, maka keadilan anggaran tidak berjalan.

"Sampean salah Mas, kalau mengira kami memilih tidak pakai akal," kekeh Samsiah.

Lantas siapa yang mereka pilih jika begitu? Serempat mereka menyebut nama Zairullah Azhar. "Visi dan misinya berpihak sama rakyat kecil," timpal Nurhasanah.

Mereka juga berharap, janji Zairullah satu desa ada rumah penghapal Alquran bisa terealisasi. "Untuk anak cucu. Kami memilih bukan untuk diri sendiri, tapi untuk masa depan anak-anak kami," tekannya.

Sebelumnya, calon bupati dari nomor urut tiga, Zairullah Azhar menegaskan, programnya ke depan masih seperti dahulu. Berpihak pada masa depan.

Khusus untuk masalah Tanah Bumbu saat ini, dia menekankan pada dua aspek penting. Pendidikan moral generasi muda, dan masalah ekonomi: terus bertambahnya pengangguran.

Untuk moral generasi muda, dia akan kembali menghidupkan konsep Bumi Bersujud. Meningkatkan, dan mengemasnya sesuai tantangan masa kini.

Sedangkan masalah penangguran, dia sudah punya beberapa misi yang ditengarai akan menyerap puluhan tenaga kerja. Di antaranya adalah pabrik pengalengan ikan. Sektor industri ini akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja, khususnya para nelayan.

Kemudian meningkatkan UMKM milik masyarakat agar bisa berkembang menjadi industri besar. Misalnya, usaha pengolahan baju gamis dan lain sebagainya.

"Yang akan kami kembangkan adalah potensi-potensi yang dimiliki masyarakat," tekannya. (shd/zal)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar