Nelayan Sumenep Ditemukan Tak Bernyawa di Depan Bukit Saranjana

Warga berkerumun melihat mayat di pantai Oka-Oka. Tampak belakang Bukit Saranjana | Foto: IST

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Pantai putih tepat di depan Bukit Saranjana geger besar, Sabtu (1/8) pagi tadi. Mayat pria tergeletak di sana, di antara tumpukan serpihan kapal.

Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Jalil kepada Jurnal Banua mengatakan, pagi itu, seperti biasa, Marlina pergi ke pantai. Di Desa Oka-Oka Kecamatan Pulau Laut Kepulauan.

Marlina membantu keluarganya. Mengambil peralatan bagang. Saat itu cuaca redup, mendung bergantung di beberapa sudut langit.

Marlina berjalan kaki di atas pasir putih. Di belakangnya menjulang Bukit Saranjana. Bukit yang menurut legendanya, merupakan pintu masuk kerajaan gaib terbesar di Pulau Kalimantan.

Angin berembus kencang. Baju Marlina ribut bergemuruh. Gelombang tinggi di tengah laut. Nelayan di desa libur, risiko tinggi melaut. Karena itu Marlina mengemas peralatan bagang untuk disimpan, sampai musim teduh.

Tiba-tiba perempuan ini melihat tumpukan kayu. Seperti bekas kapal pecah. Tumpukan itu baru. Sebelumnya tidak ada.

Mendekat, pemandangan tampak jelas. Marlina pun tak kuasa menahan kaget. Matanya membelalak. Di depan, tampak mayat pria. Jasad itu terlentang, bengkak.

Tidak pikir panjang, perempuan ini berlari balik kanan. Memberi kabar orang-orang di kampung. Tidak lama polisi pun datang.

Penyelidikan di lapangan segera dilalukan. "Identitas korban bernama Mahmud. Nelayan asal dari Sumenep Jatim," kata Jalil.

Sampai ini katanya, pihaknya masih melakukan pendalaman. Apa penyebab korban diduga terdampak tidak bernyawa di pesisir. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar