Tak Ingin Kasus Seperti Wiranto Terulang, Polisi Tanbu Lakukan ini Besok

Menkopolhukam Wiranto (batik hijau) saat ditusuk seorang pria belum lama tadi

JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - Penusukan Menkopulhukam Wiranto belum lama tadi membuat geger nusantara. Tidak terkecuali bagi masyarakat dan aparat di Tanah Bumbu, Kalsel.

Banyak anggapan, penusukan tersebut dilatari paham radikal. Paham yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, walau nyawa dikorbankan.

Kamis (17/10) besok, pengasuh Majelis Taklim Al Khairaat Tanah Bumbu, Habib Husin bin Anis al Jufry, secara khusus akan menjadi nara sumber. Menyampaikan paham radikal dari sudut pandang Islam.

"Acarnya terbuka untuk umum. Jam delapan pagi," ujar Kapolres Tanah Bumbu AKPB Sugianto Marweki melalui Wakapolres Kompol Arief Prasetya kepada wartawan, Kamis (16/10) siang tadi.

Kronologi penusukan Wiranto. Grafis: Liputan 6



Selain Habib Anis, juga ada narasumber dari Ketua MUI Tanah Bumbu dan Kesbangpol. "Para tokoh masyarakat kita undang. Wartawan, mahasiswa juga datang. Nanti ada acara dialog bebas. Jadi bisa tukar pikiran," tambah Arief.

Menurutnya, paham radikal harus diwaspadai. "Jangan pernah anggap remeh. Paham ini sangat intoleran. Tidak mau menerima perbedaan," tekannya.

Sejauh ini kata Arief, paham radikal terbukti mampu mempengaruhi tokoh-tokoh berpengaruh. Bahkan sampai ke kelompok akademisi.

"Kita tidak mau bangsa ini terkoyak. Kita adalah bangsa besar, semangat gotong royong dan toleransi. Jangan mau disusupi paham radikal," tegasnya.

Dikutip dari harian Radar Banjarmasin, di Kalsel, pintu masuk paham nyeleneh salah satunya adalah melalui pelosok. Baik itu di ujung pesisir atau perbatasan pedalaman Kalsel.

Tanah Bumbu dan Kotabaru termasuk daerah yang rawan. Letak geografis yang sulit, memudahkan tokoh-tokoh radikal masuk dan menyebarkan paham mereka. (JB)



Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar