Di Ujung Kemarau, Bupati Jemput Piala Menteri Lingkungan Untuk Warga Batulicin Irigasi

Bupati Sudian Noor (tengah) bersama Kades Supriyadi (kanan) memperlihatkan piala dan trofi dari Menteri LH Siti Nurbaya, Rabu (2/10) tadi di Jakarta

JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - Siapa yang belum pernah ke Desa Batulicin Irigasi? Warga desa tersebut dapat berbangga hati, menyusul penerimaan penghargaan Proklim oleh Bupati Sudian Noor dari Menteri LHK Siti Nurbaya.

Tanah Bumbu adalah satu dari empat puluh empat kabupaten/kota se Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut. Di Kalsel hanya ada tiga kabupaten, selain Tanah Bumbu ada Barito Kuala dan Tanah Laut yang mengikutkan desanya di ajang Festival Iklim 2019.

Penghargaan tersebut diberikan kepada daerah yang dinilai maksimal dalam melakukan pembinaan Proklim (Program Kampung Iklim). Total ada 250 desa yang ikut festival tersebut.

"Tentu saja ini, piala ini, kebanggaan kita semua. Khusunya warga Desa Batulicin Irigasi," ujar Sudian Noor usai menerima penghargaan di Jakarta, Rabu (2/10) tadi.

Saat itu Dian, begitu ia akrab disapa didampingi oleh Kepala Desa Batulicin Irigasi Supriyadi.

"Penghargaan ini juga tidak lepas dari keseriusan Gubernur kita, Paman Birin dalam program-program lingkungannya melalui Dinas LH," tekannya.

Apa saja kelebihan Desa Batulicin Irigasi? Kepada Jurnal Banua, Kades Supriyadi menjelaskan. Mereka melalukan beberapa program kampung iklim.

"Kami ada pengendalian kekeringan, banjir dan longsor. Peningkatan ketahanan pangan dan pengendalian vektor penyakit," bebernya.

Mereka juga secara aktif melakukan pencegahan Karhutla. Dengan cara membuka ladang secara manual.

Asri. Salah satu sudut desa yang penuh tumbuhan dan saluran air yang bersih



Desa bahkan telah membuat banyak biopori di tanah-tanah. Warga sudah bisa memanen hujan dengan talang air yang dialirkan ke kolam ikan, bendungan dan sumur resapan.

Warga kata Supriyadi juga telah memanfaatkan hampir semua lahan dengan tumbuhan. Bukan monokultur, tapi tumpang sari. Tak heran, desanya menjadi salah satu kawasan yang paling hijau royo di Tanah Bumbu.

Uniknya, di desa kata Supriyadi ada satu hari dalam sebulan warga dianjurkan tidak makan nasi. Tapi memakan tanaman karbohidrat lain, seperti singkong, jagung dan lainnya.

"Gunanya adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Warga sekarang menanam sendiri ubi, jagung dan tanaman karbohidrat lainnya di pekarangan rumah mereka," jelasnya.

Masduki, jurnalis yang tinggal di Tanah Bumbu membenarkan, Desa Irigasi Batulicin adalah yang tersejuk di sana. "Adem. Kalau ke sana, jadi pengen rasanya beli tanah dan tinggal di situ," kekehnya. (JB)



Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

1 komentar:

  1. Mantap...Tanah Bumbu Hebat,harapan nya menjadi contoh desa desa lain agar selalu membiasakan menanam pohon buah buahan dan lain nya,agar Tanah Bumbu semakin Hijau dan Buah tidak beli lagi,saya juga menyediakan dan menyuplai Aneka Macam Bibit Buah yang dapat di tanam di pot untuk daerah perkotaan,jadi bukan alasan lagi untuk tidak menanam buah,kini bisa dilakukan didalam pot demi Penghijauan Tanah Bumbu yang lebih hijau dan asri

    Salam Tanah Bumbu Hijau
    Klo ada yg mau pesan Bibit dalam Pot bisa hubungi saya di
    No telp/WA : 082148071325
    Facebook : Hermanto Ardi

    Terimakasih🙏🙏🙏🙏🙏🙏

    BalasHapus