Kejar Tayang Proyek Nasional Ratusan Miliar di Kotabaru, Camat: Masih Bagus Aspal BKW

Pekerja sedang mengaspal jalan di Sengayam | Foto: Jurnal Banua

Dulu membedakan perbatasan Kaltim dan Kalsel cukup lihat aspal. Dari Kerang Kaltim mulus, jika sudah rusak parah maka itulah Sengayam Kalsel.

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Itu dulu, sekarang sudah tidak. Selasa (25/6) tadi, para pekerja sibuk mengaspal jalan.

Jalannya lebar. Pekerja sibuk mengatur lalu lintas truk dan kendaraan lain.

Selain mengaspal, juga banyak pekerja membuat parit. Menyemen batu-batu besar untuk dinding parit jalan.

Itulah salah satu proyek yang disebut warga: proyeknya Jokowi. Pengaspalan jalan itu dianggarkan pemerintah pusat dengan dana Rp189,3 M.

Panjang jalan yang dikerjakan sebanyak 63,4 kilometer. Masa kerja dari 2018 sampai akhir 2019. Dikerjakan oleh PT Bangun Cipta Kontraktor.

"Alhamdulillah sudah mulus. Warga sangat senang. Tapi memang untuk kualitas aspal masih bagus kerjaan BKW Group (kontraktor lokal asal Tanah Bumbu)," ujar Camat Sengayam Zaki.

Beberapa tahun lalu BKW Group juga pernah memperbaiki ruas jalan provinsi di daerah sana. Saat itu Zaki masih jadi sekretaris camat.

Selvi gadis yang berjualan di Singkuh mengatakan, sekarang sudah enak. Dia pulang ke rumah di Sengayam bisa lebih cepat.

Wahyu konsultan proyek mengatakan, aspal yang mereka kerjakan tiga lapis. Yang baru satu lapis akan dilapisi lagi sampai tiga kali. "Jadi lebih kuat," ujarnya.

Sementara itu pekerja lainnya mengatakan, walau mereka dari luar, tapi material hampir semua dari lokal. Mayoritas pekerja juga diambil dari orang lokal.

Untuk beberapa material seperti batu, perusahaan mengambil dari BKW Group di Batulicin.

Pun begitu, beberapa ruas masih belum dikerjakan. Seperti di Bungkukan, banyak lubang parah.

Eteng, pekerja senior di lokasi pekerjaan mengatakan, nanti Bungkukan juga akan diaspal. "Kalau aspal cepat. Yang lambat bikin parit," ujarnya.

Pria yang berasal dari Jawa itu mengungkapkan, Desember 2019 semua harus selesai. "Optimis bisa selesai," akunya.

Sekadar diketahui, proyek itu pagunya Rp230 M. Pihak pemborong berani menawar di Rp189,3 M. Ditanya ini Eteng tertawa. Mereka katanya memang gak cari untung dulu. Tapi cari nama baik dulu. (JB)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar