Proyek Siring: Tiang Sudah di Selat, Batching Plant Belum Kelihatan

Papan nama proyek Siring Laut Kotabaru

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Tongkang pengangkut tiang pancang proyek pelebaran Siring Laut disebut-sebut sudah tiba di Pulau Laut. Tapi masih belum bisa sandar ke Siring.

Kabid Pariwisata Disbudpar Kotabaru, Pia Widya Laksmi, kepada wartawan, Rabu (29/8) siang tadi mengatakan tongkang sudah ada di depan. Maksudnya sudah ada di Selat Pulau Laut depan Siring Laut Kotabaru.

Baca juga: Mega Proyek, Tiang Masih di Jalan, Pakar Tanyakan Ini...

Di depan Siring sekitar 1,5 sampai 2 mil dari bibir pantai, terlihat sebuah tongkang, dan beberapa kapal besar. Saat itu banyak remaja di Siring Laut. Di tanya apakah mereka bisa melihat kapal atau tongkang di kejauhan yang membawa tiang, beberapa dari mereka mengaku melihat.

Remaja di Siring Laut ini mengatakan, kapal sebelah kanan terlihat membawa tiang pancang

Seorang remaja menunjuk tongkang yang ada cranner nya. "Itu di sana ada tiangnya," ujarnya. Sayang saat itu matahari bersinar terik. Wartawan tak bisa menangkap jelas objek yang ada di tongkang itu, selain bodi kapal dan tiang cranner.

Sementara itu di Siring Laut bagian tepi kanan sudah dipasang dinding proyek. Juga ada plang proyeknya. Nama proyeknya pembangunan plat lantai beton.

Nilai kontrak Rp13,68 miliar. Pelaksana PT Duta Ekonomi. Waktu kontrak 28 Mei sampai 23 November 2018. Artinya, tinggal sekitar tiga bulan lagi masa kontrak berakhir.

Ditanya kapan tongkang akan sandar. Hingga berita ini diturunkan Pia belum membalas pertanyaan wartawan. Namun dari informasi dihimpun, tongkang kesulitan merapat karena surut air laut sangat rendah.

Sementara itu sudah dua hari ini, hujan mengguyur mulai siang hari jelang sore. Rabu siang tadi, hujan lebat berlangsung dari siang hingga petang. Membuat beberapa ruas jalan di kota terendam hingga setinggi mata kaki.

Adapun terkait alat batching plant untuk mengecor beton Siring Laut, Pia juga belum memberikan keterangan.

Seperti telah diberitakan sebelumnya. Proyek Siring Laut dinilai molor dari target. Alasan pemerintah seperti diberitakan beberapa media lokal, tiang pancang harus dipesan dan diolah terlebih dahulu. Juga kapal pengangkut tiang sempat antre di pelabuhan Gresik, Pulau Jawa.

Pun begitu, sejak awal proyek ini mendapat sorotan. Pasalnya pemenang tender berasal dari Sampang Jawa Timur. Publik meragukan, alat yang ada di Jawa dapat dibawa ke Pulau Laut. Saat itu dari keterangan panitia lelang, ULP Kotabaru, perusahaan memiliki alat batching plant di Jawa Timur dan siap diangkut ke Pulau Laut.

Baca juga: Analisis Biaya Alat, Pokja Belum Memberikan Keterangan

Namun hingga sekarang alat batching plant, alat vital untuk mengolah komposisi betonisasi itu belum juga datang. Belakangan, Disbudpar Kotabaru menerangkan, perusahaan tidak membawa alat dari Jawa karena tidak ada biaya mobilisasi alat dalam kontrak.

Belum ada kegiatan fisik di lapangan

Publik pun merespons keterangan itu. Nisfuadi pemerhati dan praktisi tender elektronik yang tinggal di Banjarmasin mengatakan, analisa panitia tidak tepat saat memenangkan perusahaan yang menyatakan akan membawa alat dari Jawa ke Pulau Laut. Terbukti katanya, perusahaan kesulitan membawa alat vital itu. Sayang hingga sekarang, ULP Kotabaru belum memberikan keterangan terkait hal tersebut. (Jurnal Banua)

Baca juga: Nisfuadi, Batching oh Batching Plant


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar