Dari Markas ke Desa: Polres Tanbu Salurkan 7,5 Ton Beras SPHP, Tekan Fluktuasi Harga Pangan Daerah

Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya saat menggelar pasar murah di Mapolres, baru-baru tadi. Sedikitnya sampai 21 Agustus total ada 7,5 ton beras SPHP yang disalurkan ke masyarakat menengah ke bawah di daerah ini | FOTO: IST


JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Polres Tanah Bumbu menyalurkan 7,5 ton beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk meringankan beban masyarakat dan menekan fluktuasi harga pangan.

Penyaluran yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Arief Prasetya ini dilakukan serentak oleh Polres dan jajaran Polsek pada 11–17 Agustus 2025 serta 21 Agustus 2025.

Dalam kegiatan tersebut, Polres Tanah Bumbu mendistribusikan 1.500 sak beras berukuran 5 kg per sak—setara 7.500 kg (7,5 ton)—dengan mekanisme pembelian dari Bulog dan dijual kembali ke masyarakat pada harga lebih terjangkau: Bulog mencatat harga beli Rp 11.300 per kilogram, sementara beras SPHP dijual Rp 10.000 per kilogram kepada warga.

Kapolres Arief menegaskan inisiatif ini bagian dari kepedulian institusi untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok.

Bantuan tidak dikirim dalam satu titik terpusat, melainkan dibagi ke seluruh kecamatan sehingga menyentuh warga yang benar-benar membutuhkan.

Gambaran distribusinya: sebagian besar stok ditempatkan di markas Polres sekitar 600 sak—sebagai distribusi besar di pusat kota. Sementara sisanya disalurkan ke Polsek-Polsek setempat.

Polsek kecil seperti Karbin menerima puluhan sak untuk melayani wilayah terpencil, sedangkan Polsek di pusat-pusat keramaian seperti Satui, Sungai Loban, Angsana, Kusan Hilir, Simpang Empat, Batulicin, Kuranji, dan Mantewe masing-masing mendapat sekitar 100 sak untuk dioperasikan sebagai titik pasar murah.

Polsek Kusan Hulu mendapat alokasi lebih kecil, 60 sak, menyesuaikan kebutuhan wilayah. Langkah ini dimaksudkan agar distribusi merata dan akses pembelian terdekat bagi warga.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut baik upaya penyaluran SPHP di Kalimantan Selatan dan mendorong agar gerakan pangan murah terus diintensifkan melalui pengawalan Satgas Pangan.

“Kita bisa menyalurkan 50 ton beras SPHP — tentu capaian yang bagus dalam membantu masyarakat mendapatkan beras murah berkualitas,” ujar Kapolri saat meninjau program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Banjarbaru.

Kapolri pun meminta Satgas Pangan Polda Kalsel terus mengawal Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjadi salah satu mekanisme penyaluran beras SPHP.

Pernyataan Kapolri itu, menegaskan bahwa operasi pasar dan distribusi beras SPHP adalah bagian langkah Polri untuk menjaga agar harga pangan tetap terjangkau.

Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan menekankan komitmen pemerintah menjaga produksi, stok, dan distribusi pangan agar harga stabil dan ketersediaan terjamin—kebijakan yang menjadi landasan pelaksanaan program seperti SPHP dan Gerakan Pangan Murah.

Pemerintah melaporkan peningkatan produksi dan cadangan beras di gudang pemerintah yang menjadi basis untuk operasi pasar dan program bantuan harga. Pernyataan presiden menegaskan bahwa langkah-langkah stabilisasi harga diperlukan untuk perlindungan daya beli masyarakat.

Penyaluran di Tanah Bumbu merupakan bagian dari Gerakan Pangan Murah yang digelar serentak oleh Polri bersama Bulog dan pemerintahan daerah. Hingga pertengahan Agustus, ribuan ton beras SPHP telah didistribusikan di ratusan titik di seluruh Indonesia sebagai upaya meredam lonjakan harga menjelang momentum permintaan tinggi. Kapolri dan jajaran menegaskan pengawasan distribusi agar bantuan benar-benar sampai ke tangan konsumen. (zal/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Admin

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.