![]() |
DUEL: Dhini Indahsari (kuning) melakukan smash keras yang coba diblokir Jeta Rona (kanan melompat) |FOTO: POLRES TANAH BUMBU |
Lebih seribu mata menyaksikan duel Ratu Tarkam Rona versus atlet profesional proliga Dhini Indahsari memperebutkan tiket final. Saling jual beli pukulan, teknik dan kekuatan. Sampai titik darah penghabisan, sampai deuce. Layaknya pertarungan Robbie Lawler melawan Rory MacDonald, habis-habisan!
ZALYAN SHODIQIN ABDI, BATULICIN
Panitia memperkirakan, penonton yang datang ke Polres Tanah Bumbu lebih dari seribu orang. Parkir penuh, udara terasa panas, karena jubelan manusia yang berebut oksigen.
Event Kapolres Tanah Bumbu Cup yang digelar memeriahkan HUT Bhayangkara 79 memang menyedot perhatian. Deretan bintang voli bertabur di hampir semua tim. Dan tadi malam, 27 Juni 2025, laga memperebutkan tiket final digelar antara tim Bhayangkari dan BMC.
Duel psikologis telah terlihat sejak awal. Pendukung terbelah dua. Generasi Z terlihat banyak mempertaruhkan harapan mereka kepada BMC. Bukan tanpa alasan, tim lokal ini dibintangi si ratu tarkam, Jeta Rona. Atlet yang sedang naik daun, karena paras, kekuatan dan teknik bertarung udaranya.
Rona pendek saja, tapi badannya berotot. Lompatannya tinggi akurat, pukulannya cadas. Dia sudah keliling nusantara, dan selalu banjir saweran. Penggemarnya kalangan remaja, tidak sedikit juga emak-emak.
Sementara itu tim Bhayangkaraididukung mayoritas suporter tuan rumah acara, keluarga besar Polres Tanah Bumbu. Kapolres AKBP Arief Prasetya yang juga mantan atlet profesional didampingi keluarganya tidak mau ketinggalan memberikan semangat.
![]() |
ATLET: Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya berpose bersama tim Bhayangkari, tampak Dhini Indahsari (paling kanan) | FOTO: POLRES TANAH BUMBU |
Tim berkostum kuning ini diperkuat Dhini Indahsari, atlet proliga. Perawakan menjulangnya yang dibalut teknik yang matang, sedari awal telah membawa kepercayaan diri tinggi tim Bhayangkari.
Dan sesuai prediksi, Bhayangkari memenangkan set pertama dengan skor tidak terpaut terlalu jauh.
Memasuki babak kedua, terlihat Rona memang memiliki aura tarkam. Dia mampu membakar semangat timnya. Energinya memancar hingga ke bangku penonton. Lompatan dan aksinya bertenaga, membuat pendukungnya bersemangat, dan mendatangkan rasa jengkel bagi tim lawannya.
"Rona berhasil membuat timnya bekerja sama dengan apik, dia punya karakter pemimpin," ujar Arief setelah mengamati dengan cermat, "Ini sinyal bahaya untuk tim Bhayangkari".
Prediksi Arief rupanya tepat. Kerja sama BMC yang apik dan umpan cantik manja yang hampir terus diberikan kepada Rona berhasil membuat Bhayangkari porak poranda. Sementara itu, Bhayangkari terlihat kehilangan ritme awal mereka. Dhini pontang panting berlari ke hampir semua penjuru lapangannya.
Dan, babak kedua dimenagkan BMC. Begitu juga babak ketiga, tapi skornya lagi-lagi tipis. Rona berhasil memainkan psikologis lawan dengan beberapa aksi provokasinya, seperti servis dengan cara unik: melempar bola dari bawah pahanya sebelum melakukan jump servis.
![]() |
ENERGIK: Jeta Rona (tengah) berhasil mencuri perhatian dalam perebutan tiket final Kapolres Tanbu Cup 2025 | FOTO: POLRES TANAH BUMBU |
Babak ke empat menjadi titik balik mesin Bhayangkari. Entah apa yang disampaikan pelatih Ketut Wuryanto, tim andalan Polres ini kembali menemukan pola permainannya.
Dhini tidak lagi bekerja sendiri. Para pemain lokal rupanya mulai menyadari, bintang tidak dapat bersinar sendiri. Di sinilah duel udara terjadi. Rally panjang menjadi tontonan yang membuat tegang para pendukung. Ny Sita Arief Prasetya tanpa lelah terus memberikan semangat tim kebangaanya.
Babak penentuan nasib Bhayangkari terkesan berjalan lambat, skor saling kejar. Namun, para personel Bhayangkari yang rupanya sudah mulai memahami gaya permainan rekan mereka masing-masing mampu menutup babak ke empat itu dengan kemenangan. Gema sorai pun membahana. Skor dua sama.
Babak terakhir, selain diwarnai banjir saweran dari para penonton kepada para bintang di kedua tim, adu serangan Rona dan Dhini di udara juga dominan. Mereka habis-habisan, saling blok. Beberapa kali Rona jungkir balik di lapangan mencoba menahan serangan Dhini. Jatuh, bangun lagi, jatuh melompat lagi. Dhini sendiri terlihat sudah mengeluarkan semua upaya yang dia bisa, tidak ada istilah hemat tenaga untuk laga selanjutnya.
BMC akhirnya berada di atas angin. Mereka lebih dulu mencapai angka 14, artinya satu poin lagi dapat tiket final. Para pendukungnya sudah percaya diri bakal berbahagia. Sorak dan tawa dari suporter BMC membuat getir para pendukung Bhayankari. 14 melawan 11.
Pada momen inilah teruji mental atlet profesional Dhini. Wajahnya tidak berubah. Tetap tenang. Perempuan asal Jatim itu melakukan servis. Poin!
Skor berubah 14:12. Penonton ribut. Pendukung BMC yang awalnya sumringah, kini berubah. Servis lagi! Berhasil diantisipasi BMC, Rona melompat, smash keras. Pendukung Bhayankari menutup mata. Membayangkan itulah akhir perjalanan tim tuan rumah kesayangan.
Tapi ternyata tidak. Bhayangkari berhasil menangis serangan, dan lalu balik memukul. Jleb, smash keras dari personel lokal tidak dapat dikembalikan BMC. Skor berubah, 14:13.
BMC kini semakin gugup. Dan..... Skor kembali diraih Bhayangkari. Sama empat belas alias duece!
Dan, takdirnya yang akhirnya berpihak pada Bhayangkari. Dua poin terakhir berhasill mereka raih.
Bhayangkari bersuka-cita, BMC angkat jempol tinggi. Tidak ada yang kecewa, karena pertandingan mereka memang layak ditonton. Semua sudah bertarung habis-habisan, sampai titik darah penghabisan!
![]() |
DRAMATIS: Pertandingan Bhayangkara dan BMC berjalan klimaks, kemenangan ditentukan melalui set ke lima setelah deuce | FOTO: POLRES TANAH BUMBU |
Ketut Wuryanto wajahnya masih tegang ketika dimintai wawancara. Bagaimanapun namanya dipertaruhkan. Walau event tersebut bersifat hiburan dari Polri untuk masyarakat. Tapi, intensitas pertandingannya memang seperti pertarungan profesional. Tidak ada satu pun tim yang bermain asal. Semua mengejar menang. Itu kenapa mereka mendatangkan beberapa atlet mumpuni.
Voli di Tanah Bumbu sudah bukan lagi olahraga semata. Tapi pertarungan. Tentu ini memberikan atmosfer positif bagi pengembangan olahraga ke depan.
"Satu yang bikin saya terharu. Ternyata para atlet lokal sudah mampu mengimbangi permainan atlet proliga. Awalnya, para personel terlihat begitu mengandalkan Dhini, itu kenapa dua babak sebelumnya kami keteteran. Tapi setelah, semua anggota bangkit rasa percaya dirinya, semua berubah," ujarnya.
Dan sore ini BMC akan bertarung dengan Lestari Group PTT MBG G untuk memperebutkan tikat juara tiga. Sementara final mempertemukan Bhayangkari dan Polsek Kusan Hulu. Silakan datang ke Polres, dan saksikan ajang voli kelas nasional. (*)
Posting Komentar