Pasar Masjid di Kotabaru Raup Puluhan Juta, Nasdem dan PAN Antusias Kawal di Kebijakan Daerah

EKONOMI RAKYAT: Pasar Masannang yang digelar perdana oleh pengurus Masjid Yazidatul Ula berhasil meraup puluhan juta | FOTO: AWALUDIN FOR JURNAL BANUA
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Pasar Masannang yang digelar pengurus Masjid Yazidatul Ula di hari perdana, Jumat 1 Desember 2023 siapa sangka meraup omzet puluhan juta rupiah. Hasil yang menggemberikan bagi warga desa kaki Sebatung tersebut, dan menjadi embrio konsep masjid sebagai penggerak ekonom rakyat Pulau Laut.

"Dari laporan sementara, hasil omzet pedagang mencapai Rp30 juta. Transaksi mulai sore sampai jelang petang," kata Ketua Pengurus Masjid Yazidatul Ula, Ibnu Faozi kepada Jurnal Banua, Minggu 3 Desember 2023 sore tadi.

Seperti telah diberitakan Jurnal Banua, pasar Masannang merupakan ide dari pengurus masjid untuk membantu ekonomi warga di Gunung Mandar Kelurahan Baharu Selatan, lokasi dimana masjid tersebut dibangun. Pasar itu dibuat persis di halaman samping masjid.

Konsepnya serupa dengan Masjid Jogokariyan di Jogyakarta yang aktif menihilkan saldo kas masjid untuk membantu masalah umat, khususnya muslim. Pengurus masjid Jogokariyan seperti telah banyak ditulis wartawan: malu mengumumkan saldo masjid jika tidak nol.

Ketua DPD Nasdem Kotabaru Farid Budiman yang sempat datang ke masjid bersama pengusaha muda Kalsel Tajerian Noor mengatakan, Pasar Masannang bisa menjadi embrio bagaimana tempat ibadah dapat menjadi penopang UMKM di daerah.

"Tinggal kemudian yang perlu dijaga adalah konsistensi, lalu terus dikembangkan secara kolaboratif dengan gagasan-gagasan baru yang sesuai dengan tantangan zaman yang kita hadapi sekarang ini. Partai politik di parlemen selayaknya mengawal konsep ini," ujarnya.

Sebab, lanjut caleg DPRD Kalsel nomor urut dua ini, Pasar Masannang juga bisa menjadi jawaban masalah terbesar produk lokal sekarang ini: market.

"Kita sama tahu di era pasar online dan market berjaringan, produk UMKM lokal kita banyak kalah bersaing. Nah, pasar rakyat yang dikelola masjid seperti ini bisa jadi salah satu alternatif menyerap produk lokal kita," jelasnya.

Sehingga lanjutnya diperlukan peran pemerintah untuk mengembangkan konsep ini. Tujuan utamanya adalah penguatan kualitas baik dari mutu produk maupun kemasan. Dalam hal ini, pemerintah dapat membantu para pelaku UMKM di Gunung Mandar untuk membuat banyak inovasi terkait hasil perkebunan yang mereka jual.

"Gunung Mandar salah satu produsen kemiri. Sayangnya produk yang dijual ke pasar kebanyakan masih berupa bahan mentah. Kalau itu diindustrialisasi, walaupun secara mikro hasilnya jauh lebih baik. Dan pasar Massanang di aspek ini dapat menjadi wadah kreasi menuju ke sana," imbaunya.

Sementara itu, Ketua DPD PAN Kotabaru yang sempat menghadiri pembukaan pasar Masannang melihat event tersebut sebagai sinyal bahwa manajemen masjid sebagai pilar ekonomi sangat layak untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun salah satu program ekonomi rakyat ke depan.

"Sejauh ini saya amat mengapresiasi semua pihak, khususnya para akedmisi di Pulau Laut, yang telah membuat konsep Pasar Masannang. Ke depan kita perlu lebih banyak lagi inovasi seperti ini, tidak hanya di Gunung Mandar tapi juga di tempat lainnya," tekannya.

Lanjut caleg DPRD Kotabaru dapil 4 no urut 1 ini, dia akan mengkaji potensi ekonomi Pasar Masannang ini di Komisi II DPRD. "Kebetulan saya sebagai ketua komisi di sana. Saya rasa akan ada kebijakan yang bisa diberikan dari sisi anggaran atau program, agar Pasar Masannang tidak hanya ramai di awal, tapi terus bergerak membawa perubahan untuk rakyat," tegasnya. (zal/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar