Sungai Sebamban Bikin Gatal, Warga Periksa Pengolahan Limbah PT BIB: Ternyata...

Ketua BPD Desa Sebamban Baru Huli Aliannoor menunjukkan air hitam pekat yang mengalir dari pengolahan limbah PT BIB ke anak sungai, Sabtu (13/2/21) | Foto: Jurnal Banua
Karyawan perusahaan PT Borneo Indobara (BIB) bekerja di depan pintu air pembuangan limbah. Baju dan celananya penuh noda. Kotoran berwarna hitam pekat, tampak mengalir ke anak sungai di bawahnya.

JURNALBANUA.COM, BATULICIN -  Pekerja yang memakai baju kaos itu tampak bekerja dengan tergesa. Seorang diri, memakai sepatu lapangan dan helm putih. Badannya penuh kotoran seperti lumpur berwarna hitam.

"Maaf, cuma pakai baju biasa," ujar pekerja itu, Sabtu (13/2/21) pagi kemarin. Tidak jelas, apakah kalimat itu ditujukan kepada atasannya, atau ke rombongan warga yang saat itu meninjau pengolahan limbah.

Wajah Kadis DLHD Tanah Bumbu Rahmat Prapto Udoyo yang menyaksikan pemandangan itu pun mengkerut. Terlihat kecewa dengan kualitas pengelolaan limbah perusahaan tambang batubara di Tanah Bumbu itu.

Air berwarna hitam mengalir ke anak sungai di bawah. Tidak heran, sungai di hilir yang dia lihat sebelumnya, berwarna keruh pekat.

Usai melihat tempat pengolahan limbah PT BIB, Rahmat mengatakan, teknik pengolahan limbah perusahaan itu belum ideal.

Dibuktikan dengan kualitas di pengolahan terakhir yang terkoneksi dengan anak sungai, masih berwarna hitam pekat.

Namun jelasnya, masalah serupa sudah beberapa kali terjadi. Peringatan, teguran dan sanksi penghentian aktivitas tambangan, menurut pengakuan Rahmat, pernah mereka layangkan.

Dia pun berjanji akan meneliti sampel air sungai Sebamban Baru. "Jika tercemar maka akan ada tindakan selanjutnya, sesuai aturan yang berlaku," bebernya.

Sementara itu, bupati terpilih Tanah Bumbu Zairullah Azhar yang juga turun ke lapangan atas permintaan warga Sebamban Baru, meminta persoalan dugaan pencemaran lingkungan itu bisa diselesaikan.

Warga (kanan) menunjukkan kondisi Sungai Sebamban Baru kepada bupati terpilih Zairullah Azhar (masker hijau), Sabtu (13/2/21) | Foto: Jurnal Banua
"Saya minta semua pihak terkait, mengambil langkah-langkah untuk mencari solusi," imbau Zairullah.

Ratusan Kepala Keluarga Terdampak

Beberapa hari terakhir, warga Sebamban Baru Kecamatan Sungai Loban melayangkan keluhan ke Pemkab Tanah Bumbu. Kondisi air sungai desa keruh, berwarna cokelat pekat.

Sampel-sampel air sudah dibawa warga ke DLHD (Dinas Lingkungan Hidup Daerah) Tanah Bumbu, Selasa (9/2/21) tadi. Di beberapa botol, sampel air terlihat berwarna hitam.

"Sepertinya karena aktivitas tambang di hulu," kata Kades Sebamban Baru, Syaifullah kepada Jurnal Banua.

Menurut Saifullah, air sungai itu dahulu bersih. Digunakan warga untuk memenuhi berbagai keperluan. Namun ketika tambang batubara ramai, sungai pun berubah kotor.

Beberapa kali kata Kades dia mengadu ke perusahaan. Namun janji perbaikan dugaan pencemaran lingkungan itu tinggal janji.

Aktivitas di lokasi tambang PT BIB, Sabtu (13/2/21) | Foto: Jurnal Banua
Itu mengapa dia pun mengadu ke pemerintah daerah. Dan meminta pula bupati terpilih Zairullah Azhar turun ke lapangan. "Kami maunya ada solusi. Kasian warga. Lihat sendiri kan sungainya," keluhnya.

Ketua BPD Desa Sebamban Baru, Huli Aliannoor mengatakan, paling terdampak adalah nelayan yang beraktivitas di sana. Kurang lebih sebutnya, ada ratusa kepala keluarga yang tinggal di bantaran sungai.

"Ikan-ikan susah didapat," bebernya.

Menurut Huli, dampak terbesar akan dirasakan warga jika habis hujan. Air sungai akan berwarna hitam. Seperti tercemar endapan batubara.

Sementara itu, perwakilan perusahaan PT Borendo Indobara (BIB) Amzah saat dimintai tanggapannya, mengatakan pada awal pekan ini perusahaan akan menghadiri undangan rapat oleh DLH. "Sama-sama kita mendengarkan di sana saja," ujarnya, Minggu (14/2/21) siang tadi. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar