Sampel Sungai Sebamban Berwarna Hitam, Warga Minta Zairullah Turun ke Lapangan

Ilustrasi kegiatan pertambangan menganggu kualitas lingkungan di sekitarnya | Foto: IST
JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Sebamban Baru kini resah. Air sungai berubah cokelat kehitaman, diduga tercemar limbah tambang batubara.

Kepala DLHD (Dinas Lingkungan Hidup Daerah) Rahmat Prapto Udoyo mengatakan, sampel air yang dibawa masyarakat ke kantornya berwarna hitam.

"“Kita amati, air sampel yang mereka bawa dalam botol itu terlihat berwarna keruh seperti tanah dan satu botolnya lagi berwarna hitam,” ungkap Rahmat, Selasa (9/2/21) tadi.

Dia berjanji akan segera turun ke lapangan. Karena jika benar sungai tercemar karena limbah tambang batubara, tentu dampak negatif banyak yang akan ditimbulkan.

"Para nelayan yang beraktivitas di sana bisa sangat terdampak," tekannya.

Sementara itu, warga pun meminta Bupati Tanah Bumbu terpilih Zairullah Azhar agar turun ke lapangan.

"Waktu kampanye tadi, sidin janji akan membenahi masalah limbah tambang kalau terpilih. Kami harap Pak Zairullah turun ke lapangan melihat," kata Junai warga di sana.

Dia mengatakan, bukan sekali dua warga di sana dihadapkan dengan masalah lingkungan.

Dari informasi yang dihimpun Jurnal Banua, Pemkab Tanah Bumbu pernah meninjau ke lapangan pada Februari 2019 tadi. Terkait aduan serupa di Sebamban Baru.

Kepala DLHD Rahmat Prapto Udoyo saat itu mengatakan, kegiatan pertambangan batubara yang berada di bagian hulu sungai merupakan faktor utama.

Rahmat kala itu menerangkan, air limpasan yang berasal dari pembuangan area kegiatan pertambangan tidak terkelola dengan baik. Sehingga air pembuangan tersebut mengalir turun ke sungai.

Menariknya, permasalah itu sudah dikeluhkan wargak sejak 2014 silam. Anggota DPRD Tanah Bumbu di beberapa media online mengatakan, DLHD mestinya cepat. Tidak terkesan turun ketika ada keluhan.

Dan ia pun meminta para pelaku usaha pertambangan di sana, agar mematuhi teknis kegiatan sesuai aturan yang berlaku. Sehingga, tidak muncul lagi masalah serupa ke depannya.

Sekadar diketahui, DAS Sebamban Baru merupakan aliran sungai primer. Hingga kini masih dimanfaatkan warga. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar