Meninggal di Kapal, Dibawa ke Kotabaru, Polisi Sebut Bukan Covid 19

ABK KMN Wahyu Ningsih, Jamaludin (50) meninggal di dalam kapal saat berlayar ke Pulau Lumu-Lumu di perairan selat Makassar. Kapal nelayan ini berangkat dari Jatim, pada Senin (28/12) tadi.
KMN Wahyu Ningsih saat tiba di perairan Kotabaru | Foto: IST
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - ABK KMN Wahyu Ningsih, Jamaludin (50) meninggal di dalam kapal saat berlayar ke Pulau Lumu-Lumu di perairan selat Makassar. Kapal nelayan ini berangkat dari Jatim, pada Senin (28/12) tadi.

Dalam perjalanannya, warga Desa Bakaran Kulon, RT 2 RW 5, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah mengalami sakit. Dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Kapal yang saat itu berada di selat Makassar akhirnya memutuskan mencari rumah sakit terdekat. Selasa (29/12) kapal berlayar menuju Kotabaru.

Kasatpolair Iptu Koes Adi Dharma membenarkan. "Jenazah Jamaludin, seorang ABK kapal KMN, diantar ke Kotabaru, guna penanganan lebih lanjut," jelas Adi Darma.

Dijelaskannya lebih lanjut, korban meninggal saat kapal berada di Selat Makassar, di perairan Lumu-Lumu tapatnya di titik koordinat 02° 54’ 000” S  - 116˚ 50’ 000” E.

"Korban di evakuasi ke RSUD Pangeran Jaya Kusuma Kotabaru," kata Koes kepada Awak Media, Rabu (31/12).

Hasil visum korban meninggal karena penyakit kronis. Tidak ditemukan gejala dan dinyatakan bebas dari Covid-19.

"Saat jenazah Jamaludin mau diautopsi, keluarga korban menolak. Mereka meminta jenazah korban dipulangkan ke kampung halaman," pungkasnya.

Berdasarkan keterangan dua saksi, yang juga seorang ABK Kapal KMN Wahyu Ningsih, Sarguti dan Bekti Wibowo Santoso, korban meninggal lantaran sakit saat di tengah perjalanan. (her/shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar