Tokoh Muda ini Bilang: Zairullah Berbeda Level dengan Cuncung, Berikut Argumennya

Akram Sadli (empat dari depan) bersama Zairullah (dua dari depan) dalam sebuah kegiatan ke pelosok desa | Foto: IST
JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Bagi Akram Sadli, tokoh muda di Tanah Bumbu, menentukan pilihan di bilik suara tidak sulit. Apalagi jika hanya memilih antara Zairullah Azhar versus Cuncung Haji Maming.

"Ini pilihan mudah sekali. Tinggal berpikir sejenak, ketemu jawabannya. Walaupun Zairullah dilawankan Cuncung plus adiknya Mardani, tetap mudah memilih," ujarnya kepada Jurnal Banua, Senin (2/11) sore tadi.

Bagaimana bisa? Menurut pria peraih magister administrasi pembangunan di ULM Banjarmasin ini, Zairullah punya konsep yang jelas membangun Tanah Bumbu. Sementara Cuncung belum pernah memimpin daerah, dan Mardani hanya melanjutkan pondasi yang sudah dibentuk Zairullah.

"Saya masih ingat dahulu, banyak protes mengapa perkantoran baru dibangun Zai di Gunung Tinggi, saat itu masih hutan. Sekarang terbukti itu tepat. Artinya Zai memang punya konsep jangka panjang," ujarnya.

Waktu menjabat lanjut Akram, Zai bukan saja menyusun pondasi pembangunan fisik Bumi Bersujud. Tetapi juga pondasi spiritualnya dan ekonominya.

"Sayang yang dilanjutkan Mardani hanya fisik. Dan itu pun lebih karena bantuan dana pusat, yang kita tahu dibantu hasil lobi beberapa tokoh di Tanah Bumbu," jelasnya.

Di periode Mardani ujarnya, tidak ada yang spesial. "Yang disayangkan adalah, pondasi spiritual Bumi Bersujud tidak dilanjutkan. Padahal itu ruh kabupaten ini," bebernya.

Kepiawaian Zairullah tambah Akram terlihat di periode awal Tanah Bumbu. Kas daerah saat itu sangat minim.

"Jadi tidak sulit memilih. Karena Zai dan dua kakak beradik itu berada di level yang berbeda. Zai itu tokoh intelektual, konseptor yang visioner. Zai bukan orang yang dihormati karena hartanya, tapi karena pemikiran dan akhlaknya," tekannya. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar