Kampung Tangguh Banua di Mantewe, Ketahanan Pangannya Sanggup Lockdown Tiga Bulan

Kapolres AKBP Sugianto Marweki menam sayur di Desa Maju Mulyo. Ia mengagumi kesuburan tanahnya | Foto: Jurnal Banua

JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - "Dengan melihat hasil-hasil kebun dan pertanian kami, kalau terjadi lockdwon, kami sanggup bertahan (bahan baku karbohidrat) sampai tiga bulan," kata Kepala Desa Maju Mulyo Kecamatan Mantewe, Sunarno Rabu (17/6) sore kemarin.

Sunarno menyebut, mereka punya kebun singkong melimpah. Juga baru saja panen raya padi gogo.

"Kalau untuk sayur, kami tidak perlu mikir. Yang susah cuma ikan laut," ujarnya dihadapan warga dan unsur pimpinan daerah.

Sesumbar Sunarno itu sepertinya tidak mengada. Saat masuk ke desanya, di beberapa sudut jalan, kiri dan kanan terhampar kebun singkong.

Kades Maju Mulyo Sunarno menyerahkan singkong kepada Kapolres AKBP Sugianto Marweki. Kata Sunarno, pangan mereka sanggup bertahan tiga bulan | Foto: Jurnal Banua

Satu buah pohon singkong sempat dicabut. Diberikan kepada Kapolres Tanah Bumbu AKBP Sugianto Marweki. "Besar sekali ini," ujar Sugianto.

Pria nyentrik itu juga memamerkan hasil sayur mereka. Warga bekerja sama dengan Dinas Pertanian, hasilnya sayur tanpa bahan kimia.

"Asli dark ini. Bukan beli di toko," sahut Sunarno.

Sekadar diketahui, hari itu Desa Maju Mulyo ditetapkan jadi Kampung Tangguh Banua. Sebuah program manajemen desa untuk mengantisipasi penyebaran corona.

Kampung Tangguh Banua dicetuskan oleh Kapolda Kalsel Irjen Pol Dr Nico Afinta.

Selain tangguh dalam ketahanan pangan, kampung yang ditunjuk juga harus memiliki prosedur penanganan Covid-19 yang sesuai standar kesehatan.

Bagaimana standar di desa ini?

"Jauh sebelum kami ditunjuk, prosedur kesehatan sudah berjalan. Sejak diperintahkan Bupati Tanah Bumbu Sudian Noor," ujarnya.

Sunarno mengaku beruntung, punya warga dan tokoh-tokoh masyarakat yang peduli dengan kesehatan. Ramai-ramai warga membuat tempat cuci tangan di depan rumah.

Yang berduit, beli wadah cuci di pasar. Yang mau hemat buat dari galon belas. Kaleng cat sampai jeriken.

Warga kini sudah terbiasa memakai masker. "Awalnya saja sumpek. Lama-lama jadi biasa," kata Yayu warga di sana.

Desa juga punya puluhan relawan. Mayoritas anak muda. Relawan ini yang aktif mengedukasi warga. Juga melaporkan jika ada kendala di lapangan.

"Di sini, semua penerima bantuan kami umumkan namanya di papan. Jadi jika ada yang merasa ada bantuan tidak tepat silakan protes. Nama-namanya jelas semua," tambah Sunarno.

Di desa itu juga sudah memiliki tiga buah rumah karantina. Serta areal pemakaman. "Amit-amit. Semoga tidak ada kejadian. Tapi kalau ada, kami sudah siap. Relawan sudah dilatih bagaimana tangani jenazah Covid-19," bebernya.

Kapolres AKBP Sugianto Marweki berkali-kali mengucapkan syukur. "Kita harap semua desa kesadaran warganya begini. Ekonomi tetap jalan tapi dalam tatanan new normal. Artinya, kita masih aktivitas dengan aturan kesehatan," ujarnya.

Sugianto sendiri sempat menanam beberapa tanaman di sana. Ia mengakui, tanah di Maju Mulyo gembur dan subur. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar