Kabar Gembira di Tengah Pandemi: Program Serasi di Kalsel, Petrokimia Gresik Panen Padi

Suasana panen padi di tengah pandemi di Kalsel

JURNALBANUA.COM, BANJARMASIN - Kabar gembira di tengah pandemi. Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggelar panen padi pada lahan demonstration plot (demplot), melalui program Serasi.

Dengan peningkatan produktivitas mencapai 12,5 persen di Desa Pantai Linuh, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan, demplot hasil pemupukan menggunakan pupuk non-subsidi NPK Phonska Plus dan Kapur Pertanian (Kaptan) Kebomas ini mampu menghasilkan panen padi sebanyak 5,76 ton per hektare.

"Hasil ini lebih baik dari rata-rata kebiasaan petani setempat yang biasanya hanya memperoleh 5,12 ton per hektare," kata Digna Jatiningsih melalui siaran pers yang diterima Jurnal Banua, Kamis (14/5/2020).

Selain sebagai upaya menjaga ketersediaan stok pangan nasional di tengah pandemi, kegiatan ini juga ujarnya, merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap rencana Kementerian Pertanian (Kementan). Yang memproyeksikan Kalsel sebagai lumbung padi nasional.

Khususnya di Tanah Laut, untuk mempersiapkan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

"Serasi merupakan program pemerintah melalui Kementan yang memanfaatkan potensi lahan tidur, seperti rawa-rawa. Implementasi di Kalsel berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi setempat mencapai 250.000 hektare, sedangkan khusus di Tanah Laut seluas 30.000 hektare," terang Digna.

Untuk itu, agar hasil pemanfaatan lahan tidur di Kalsel bisa semakin optimal, menurutnya dibutuhkan suplai pupuk yang berkualitas, dan Petrokimia Gresik memiliki formulanya.

Apalagi saat ini, sebutnya, Indonesia tengah menghadapi wabah Covid-19. Sehingga dibutuhkan produk pupuk dan pengendalian hama yang tepat untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, petani demonstrator, Akhmad Rifai menyebutkan bahwa penggunaan ZA dan NPK Phonska Plus mampu menjadikan tanaman lebih kokoh.

“Tanaman lebih hijau dan bulir padi pun hampir semuanya berisi atau bernas. Padahal pada penanaman kami sebelumnya bulir padi bagian bawah banyak yang kosong,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan jika pada tahun 2019 lalu petani harus melakukan penyemprotan hingga 12 kali untuk pengendalian hama. Sedangkan, pada tanaman demplot ini hanya membutuhkan penyemprotan dua kali saja.

Untuk itu, Rifai berharap ketersediaan pupuk komersial Petrokimia Gresik mudah didapat sehingga petani lain di Tanah Laut dapat mencontoh pola pemupukan demplot ini untuk kesejahteraan mereka.

Selain panen, kegiatan ini juga dimanfaatkan oleh Petrokimia Gresik bersama distributor setempat untuk membantu pemerintah mencegah penularan Covid-19 di sektor hulu pertanian dengan memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker kepada petani setempat. (saa/shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar