Baca Juga:
 |
| Hendry (kiri) dan Erfan (tengah) bercanda saat menunggu arakan Kapolres AKBP Suhasto yang mau pindah |
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Hujan sempat mengguyur Pulau Laut, Rabu (25/9) pagi tadi. Bertepatan dengan jelang perpisahan Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto.
Fenomena itu ramai dikomentari para sahabat Suhasto yang menanti arak-arakan di dekat Mapolres Kotabaru.
"Sepertinya beliau itu sudah sampai taraf wali. Ini hujan pertama setelah kemarau panjang," ujar seorang polisi, Hendry kepada Kepala Bawaslu Moch Erfan.
Erfan sejenak termenung. Dan tiba-tiba dia berucap. "Tapi kewalian beliau masih terbatas," ujarnya.
Hendry pun bertanya kenapa. "Tapi memang alim. Salat gak pernah ketinggalan," balasnya.
Erfan lantas tersenyum. "Kalau wali tingkat tinggi itu dia akan tahu isi hati orang. Nah, kenapa beliau tidak pernah tahu isi hatiku saat berhadapan," kata Erfan.
"Emang apa isi hati sampean," tanya Hendry.
"Aku dari dulu mau minta joran dan reel dia. Bagus-bagus punya beliau. Tapi aku malu. Mestinya beliau paham kan? Kalau wali. Tapi sepertinya beliau belum bisa baca isi hatiku itu," jawab Erfan.
Kontan kalimat Erfan itu disambut gelak tawa. "Kurang ajar. Jangan melawak pagi-pagi. Saya belum makan," sungut Hendry.
Perpisahan dengan Kapolres memang menjadi antusias masyarakat. Empat tahun tiga bulan Suhasto bertugas, meninggalkan kesan mendalam di hati warga. (JB)
Baca juga: Kapolres Rasa Bupati, Warga Melepasnya di Pesisir Pulau Laut
Posting Komentar