Renungan Pemimpin Kecil di Pesisir Tenggara Kalimantan

Kades Sungai Nipah Dwi Putranto (kaos hitam) bersama warganya

Hadi Wiranata *)

Sambil duduk di pohon yang tumbang di pinggir jalan, dipandanginya belukar wilayahnya yang sudah menjadi hutan tanaman industri, yang barangkali di belakangnya milik kartel komunitas bisnis.
Dimana masyarakat hanya menerima pasrah atas harga yang ditentukan.

Dusunnya lah salah satu penyuplai sawit sebagai bahan baku suatu industri.
Sudah lumayan lama juga masyarakat menggantungkan hidupnya pada pohon sawit sebagai petani. Ada juga yang menjadi peladang, peternak, nelayan dan persentase terkecil adalah pegawai negara dan swasta.



Usianya yang relatif muda sebagai tetuha dusun, terkadang juga menjadi daya dorong dan daya hambat. Dengan segala dinamikanya, tidak dipedulikannya hal itu, satu hal yang digenggamnya adalah selalu menapak untuk berbuat baik.

Kemudian dia tapaki jalan utama di dusunnya yang rusak parah, seakan distribusi aspal sangat sulit sampai ke dusunnya. Sementara material pendukung lainnya untuk memperbaiki jalan sangat memungkinkan di wilayahnya. Atau hal itu dikarenakan dusunnya tak dilihat mata anggaran, atau karena permainan mata anggaran sudah habis sebelum sampai di wilayahnya.

Banyak warganya yang berprofesi sebagai petani sawit, tetapi banyak diantara warganya pula mengeluhkan harga sawit yang naik turun tidak menentu.
Hal itu pula yang terkadang membuat risau pikirannya, karena menyangkut nasib  mayoritas warganya.

Dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, pada suatu malam saat berkunjung ke beberapa warganya yang berprofesi sebagai petani sawit dan hidupnya pas  pasan untuk menghidupi keluarganya.

Karena banyak warganya yang hanya semata mengandalkan hidupnya dari pohon pohon sawit, manakala harga sawit jatuh. Sementara tidak punya keahlian lain,  ataupun andaikata ada keahlian lain tapi lahan dan modal sudah tidak lagi dimiliki. Maka seakan terbentuk kepasrahan ketergantungan total pada pohon pohon sawit pada proses hidupnya.

Cita citanya sangat sederhana. Bagaimana bisa membawa warganya mempunyai penghasilan lebih baik dari sebelumnya.

...Dalam kenangan diskusi di suatu sore dengan (Dwi Putranto) Kades Sungai Nipah, Kotabaru...

*) Hadi Wiranata akrab di sapa Hadi,  mantan ketua Mapala Fisipioneer FISIP ULM.  Kadang menulis tentang Lingkungan dan fenomena sekitar.



Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar