Khawatir Anak Kecanduan Game Online, Tentara di Desa Bikin Layang Gratis

Tentara bikin layang-layang dibagikan kepada anak-anak di Desa Subur Makmur

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Depan sekolah MTsN Subur Makmur mendadak hoboh. Anak-anak berebut mainan layang-layang yang dibuat oleh pasukan tentara.

"Aku duluan. Aku sudah dikasih duluan," teriak seorang bocah, Selasa (24/7/19) pagi tadi.

Anak SD itu protes, layang-layang yang sudah selesai diambil oleh seorang pelajar lebih tua usianya.

"Biar saja. Ini Om bikin lagi," kata tentara yang sibuk meraut bilah bambu.

Apa yang terjadi sesungguhnya? Tentara nyambi jadi penjual layang-layang?

Ternyata para tentara itu mendapat instruksi dari Kapten Inf Kiswanto. Mereka diminta membuat permainan tradisional.

"Tujuannya supaya anak-anak tidak main hape terus. Saya banyak baca penelitian, permainan tradisional terbukti jauh lebih positif dampaknya buat fisik dan mental anak-anak," ujar Kiswanto.

Di sela kegiatan TMMD, tentara menyempatkan diri peduli kualitas generasi anak muda

Warga Subur Makmur yang melihat aksi para tentara di desa itu terlihat memberikan kesan bangga. "Kami sangat bersyukur mereka masuk ke desa kami. Banyak hal positif yang diberikan," kata Kepala Desa Subur Makmur Saipudin Zohri.

Sudah sejak 11 Juli tadi, Kapten Kiswanto dan 113 anggota TNI AD berada di Subur Makmur. Mereka dibantu TNI AL, Polres Kotabaru menggelar giat TMMD ke 105.

Membangun jalan, bedah rumah. Rehab musala. Membuat sarana MCK.

Pelajar rebutan layang-layang gratis dari tentara

Selain itu tiap hari, para tentara juga rutin menggelar atau mengikuti kegiatan keagamaan. Pendidikan, ekonomi dan sosial budaya.

TMMD rencananya akan ditutup pada 8 Agustus nanti. "Kami berharap, hasil kerja di sana nanti bisa membantu percepatan roda perekonomian warga," kata Dandim 1004 Kotabaru Letkol Inf Rony Fitriyanto. (JB)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar