Setengah Jam Usai Dilantik, Sugian Ngebut Bermobil Untuk Buruh

Sugian Noor

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Belum ada satu jam dilantik jadi Kadisnakertrans Kotabaru, Sugian Noor langsung membuat gebrakan lapangan.

Sekitar setengah jam usai dilantik, Selasa (5/3) pagi tadi, dia melaju dengan roda empat menemui parade buru yang belum lama tadi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kotabaru.

"Ayo cepat. Kasian para buruh sudah menunggu kita di perbatasan," ujar Sugian kepada sopirnya di tengah jalan.

Dari pusat kota Sugian meluncur ke pelabuhan fery di Stagen. Menyeberang laut sekitar 45 menit. Lantas melaju ke Kelumpang Hulu, sekitar satu jam ngebut.

Sampai di lokasi, Sugian disambut para buruh. Di aula Kecamatan Kelumpang Hulu rapat digelar. Hadir manajemen perusahaan Eagle High Plantation.

Sebenarnya lokasi perusahaan di Kecamatan Hampang, tapi mereka sepakat ketemu di Kelumpang Hulu. Sekitar satu jam jaraknya dari Hampang.

"Silakan paparkan. Gantian, buruh dan manajemen gantian. Saya mau dengar semua," ujar Sugian dengan suara baritonnya.

Berbagai masalah diungkap buruh. Mulai BPJS sampai soal gaji yang dicicil. Data-data dikeluarkan. "Nah sekarang bagaimana solusinya," kata Sugian kepada perusahaan.

Di sana kemudian terungkap, serikat buruh dan manajemen perusahaan sepakat beberapa poin. Upah harus dibayar full jika jam kerja dan jumlah hektare lahan yang dipanen sesuai target, meski pun jumlah buah yang dipanen tidak sesuai target, dan sebaliknya.

Denda tunggakan BPJS akan segera dilunasi perusahaan. Adapun beberapa hal yang belum disepakati akan kembali dimediasi oleh Disnakertrans Kotabaru di hari mendatang.

Sugian Noor (tiga dari kiri) berpose bersama para buruh yang sempat demo ke kota

Sekadar mengingatkan, Kamis (28/2) tadi, pasukan cokelat mengawal ketat aksi unjuk rasa para buruh dari perkebunan kelapa sawit di depan Gedung DPRD Kotabaru.

Unjuk rasa yang disebut-sebut memperjuangkan hak para buruh itu berlangsung tepat tengah hari. Panas matahari menyengat di atas kepala.

Dari sepanduk yang dibawa para buruh diketahui, mereka berasal dari Kecamatan Hampang. Dari perusahaan grup Eagle High Plantation (EHP).

Hasan, salah satu orator mengatakan, banyak hak karyawan belum dibayar. Juga upah dicicil. "Ini masalah sering terjadi," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD M Mukhni mengatakan, mereka akan menindaklanjuti laporan tersebut. Buruh sempat emosi, karena Mukhni berkali-kali minta laporan resmi. Sebagai bahan dia bersikap atas nama lembaga. (JB)

Baca juga: Heboh..! Dua Bulan, Dua Kali Sugian Noor Dilantik


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar