Main Dengan Merpati di Hutan Meranti Putih, Berenang di Tumpang Dua

MERPATI: Seorang remaja bermain dengan merpati di Puncak Meranti (kanan). Remaja lainnya berenang di Tumpang Dua (kiri) | Foto: Jurnal Banua

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Bagi warga Pulau Laut, Tahura Meranti Putih Sebatung adalah salah satu spot wisata hutan terbaik.

Sekitar 18 kilometer dari pusat kota, warga biasa memadat ke sana tiap akhir pekan. Di puncak taman hutan rakyat itu pengunjung bisa bermain dengan kelinci dan merpati.

Tahura Meranti Putih berada di Desa Sebelimbingan Kecamatan Pulau Laut Utara. Di puncak salah satu gugus pegunungan Sebatung.

Akses jalan ke sana lumayan baik, beraspal. Di depan gerbang taman Anda akan disambut penjaga tiket, juga barisan rapat pepohonan meranti putih.

Pohon meranti menjulang di Sebatung Pulau Laut

Pernah menonton film Twilight? Salah satu panorama di film mirip dengan hutan meranti di Pulau Laut. Pohon tinggi menjulang. Pagi hari atau sore, sinar matahari seperi pendar lidah cahaya menerobos dari kerapatan sela-sela daun.

Suara serangga hutan keras. Ditingkahi suara monyet dan binatang lainnya.

Di dalam hutan meranti itu ada beberapa gazebo. Biasa dijadikan tempat santai beberapa anak muda.

Naik ke puncak meranti jalannya aspal, mulus. Beberapa tahun lalu melalaui anggaran pemerintah, perusahaan kontraktor yang tergabung dalam BKW Group mengerjakan pengaspalan itu. Perusahaan ini dikenal karena kontribusi pekerjaannya yang maksimal di Kabupaten Tanah Bumbu juga Kotabaru.

Bocah berkemah di puncak Hutan Meranti

Di puncak hutan meranti itulah warga bisa bermain dengan merpati dan kelinci. Ada juga rusa. Mereka sengaja dipelihara Dinas Lingkungan Hidup.

Cukup membeli jagung dan wortel kepada penjaga, Anda sudah diizinkan masuk ke dalam kandang. Bermain dengan binatang-binatang lucu itu.

Jika dirubung merpati jangan khawatir. Mereka memang jinak. Bahkan bisa merubung sampai ke kepala, menunggu Anda memberi buliran jagung.

Hati-hati melangkah. Kelinci juga jinak-jinak. Mereka tidak takut bermain dan menggapai kaki. Seolah merengek minta makanan.

Remaja bermain dengan merpati di Hutan Meranti

Berbeda dengan dua temannya, para rusa di sana kadang agak pemalu.

Di puncak meranti ada spot untuk foto di atas ketinggian. Sebuah bangunan menjorok ke luar dari tebing. Paling tepat sore berfoto di sana, bisa melihat matahari tenggelam di balik Selat Pulau Laut.

Tapi jika hujan lebat dan angin kencang, sebaiknya urungkan niat ke sana. Dinas Lingkungan Hidup memasang beberapa peringatan untuk itu.

Segarnya Air Terjun Tumpang Dua

Puas memanjakan mata dan telinga di meranti, Anda bisa ke Tumpang Dua. Jaraknya sekitar dua kilometer dari meranti.

Dinamakan Tumpang Dua, karena air terjunnya dua buah saling berdampingan. Para pelajar biasa berombongan ke sana.

Remaja berendam di bawah air terjun Tumpang Dua

Airnya segar, jernih. Di bagian bawah ada kolam besar, bisa untuk berenang dan main. Ada bagian yang dalam, ada yang tidak untuk remaja serta anak-anak.


Usahakan ke Tumpang Dua saat hari panas dan cerah. Urungkan niat Anda jika hujan lebat, karena aliran air bisa tiba-tiba deras datang dari hulu.

Juga hati-hati berenang di kolam yang dalam jika Anda belum ahli berenang. Sebaiknya tidak perlu mengambil risiko jika bermain di sana, cukup nikmati gemuruh air dan berendam di tempat yang dangkal. Itu sudah sangat menyegarkan.

Beberapa pengunjung kepada Jurnal Banua belum lama tadi meminta sarana dan prasarana di Tumpang Dua dilengkapi lagi. Juga warna dan bangunan pendukung diperbaharui. (JB)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar