Antara Sandiaga, Bawang Merah dan 301 Kilometer Jakarta Brebes

Sandiaga di Brebes | Foto: Facebook


JurnalBanua - Warga Jakarta beruntung. Itu yang sempat terbersit saat Jurnal Banua melihat Wagub Jakarta Sandiaga Uno berada di Brebes Jateng, sore ini tadi.

Alih-alih fokus untuk acara buka puasa bareng, seperti sering dilakukan pejabat di bulan Ramadan, Sandiaga menempuh 301 kilometer untuk bertemu petani bawang merah di Kabupaten Brebes.

"Bawang merah yang selama ini mitosnya selalu naik selama bulan Ramadan, akan kita patahkan," begitu kata Sandiaga di laman sosial medianya.

Di Brebes pasokan bawang merah sedang melimpah. Tapi kata Sandi, keterlambatan pasokan ke pasar Jakarta beberapa jam saja akan membuat harganya melonjak.

Di tengah situasi sulit begini, daya beli masyarakat secara nasional yang memang belum membaik, kenaikan harga akan sangat memberatkan.

Kerja sama Pemprov DKI dan Pemkab Brebes Jateng untuk komoditas bawang merah sudah berjalan dari 2017 tadi. Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Budhiarso, mengatakan kerja sama itu sebelumnya dijalin hanya saat harga bawang merah di Jakarta melonjak.

Kebutuhan bawang merah di Jakarta kata Sandi di kisaran 120 ton per hari. Sementara ungkap Budhiarso seharinya Brebes bisa memasok 1.300 ton bawang merah.

Petani di Brebes | Foto Facebook Sandiaga


Dari penelusuran Jurnal Banua, produksi bawang merah nasional sudah cukup. Ekspor pun sudah dilakukan ke Thailand dan beberapa negara tetangga lainnya.

Namun nasib petani bawang belum bisa dikatakan baik. Harga yang turun di bawah biaya produksi masih jadi momok, seperti di akhir 2017 dan awal 2018 tadi.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sentra bawang merah, beberapa kali terlihat berupaya menyelamatkan harga petani. Membeli bawang petani dengan harga yang diharapkan dapat mempengaruhi harga pasar, tentu dengan jumlah terbatas.

Sandiaga Uno di Brebes kepada awak media mengatakan akan memaksimalkan peran BUMD Pemprov DKI Jakarta untuk mengelola pasokan dan distribusi bawang dari Brebes ke Jakarta. Proyek ini bisa menjadi angin segar bagi petani bawang, jika harga yang ditawarkan bersaing. Juga akan menjadi semacam intervensi bagi para tengkulak yang biasa memainkan harga untuk mengeruk keuntungan maksimal, tanpa mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Selain bawang, Sandiaga juga memanfaatkan BUMD untuk memastikan pasokan beras aman selama Ramadan. BUMD memasok beras mayoritas dari Sulawesi. Pasokan beras Pemprov di BUMD PT Food Station Tjpinang Jaya mencapai 40.000 ton, atau setara Rp120 Miliar.

Pola kerja sama pemerintah dan petani lintas wilayah yang dilakukan Sandiaga bisa saja ditiru daerah lainnya. Kerja sama antar daerah akan membuat pola distribusi terukur, impor pun bisa ditentukan kapan mesti dilakukan, bukan tiba-tiba impor beras jelang petani panen raya.

Jadi sepertinya Jakarta beruntung punya wakil gubernur yang energik seperti Sandiaga. Alih-alih hanya ngabuburit duduk manis di belakang meja kantor, menunggu acara buka puasa bersama, menghadap jepretan kamera. (JurnalBanua)


Space Iklan

Tags :

bm
Admin

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar