![]() |
Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Mathari. (FOTO:JURNAL BANUA) |
JURNALBANUA.COM, BANJARMASIN - Musibah kebakaran di Gang Berdikari, Jalan Sepakat, Teluk Tiram, Banjarmasin Barat, Ahad (21/9) siang, meninggalkan duka mendalam. Dua relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) kehilangan nyawa akibat tersetrum listrik saat berjuang memadamkan api.
Tragedi ini menyentuh perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Mathari. Legislator dari PKS tersebut menegaskan bahwa pemerintah kota tidak boleh tinggal diam. Baginya, perlindungan terhadap relawan BPK adalah kewajiban yang harus dijalankan secara nyata.
“Asuransi bagi petugas BPK itu yang kami ingatkan bukan hanya ketika terjadi kecelakaan saja. Setiap saat kami mendorong Dinas Damkar agar perlindungan ini berjalan nyata,” ucap Mathari, Senin (22/9/2025).
Ia menekankan agar Dinas Damkar segera membantu pencairan asuransi untuk keluarga korban. Sementara bagi relawan yang belum memiliki asuransi, Pemko diminta hadir memberikan bantuan. “Minimal ikut meringankan beban keluarga korban. Jangan sampai mereka merasa ditinggalkan setelah gugur di lapangan,” tegasnya.
Mathari menilai profesi relawan BPK penuh risiko. Karena itu, selain perlindungan asuransi, sosialisasi dan edukasi keselamatan harus terus ditingkatkan. “Pastikan ketika tiba di lokasi, listrik sudah dipadamkan. Jangan sampai lengah, karena ini sangat berbahaya. Bahkan di perjalanan menuju lokasi pun keselamatan wajib dijaga,” katanya.
Perlindungan relawan sejatinya telah diatur dalam Perda Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran serta Penyelamatan. Namun, menurut Mathari, regulasi itu harus diiringi dengan tindakan nyata di lapangan. “Upaya yang sudah dilakukan pemko ini jangan berhenti di atas kertas. Sosialisasi, edukasi, hingga penguatan perlindungan harus dijalankan terus-menerus,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyinggung efisiensi anggaran. Penghematan memang penting, tetapi tidak boleh memangkas alokasi untuk keselamatan relawan. “Kebakaran ini tidak bisa diprediksi. Kalau sampai nol anggarannya, bagaimana mau ditangani? Kita berharap tetap ada porsi untuk itu,” tandasnya.
Musibah ini menjadi pengingat bahwa keberanian para relawan BPK di lapangan sering kali dipertaruhkan dengan nyawa. Dukungan nyata dari pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan, agar pengorbanan mereka tidak berakhir sia-sia.(saa/jb)