DPRD Banjarmasin Awasi Dugaan Wadah MBG Tercemar Minyak Babi

Nely Listriani. (FOTO:IST)

JURNALBANUA.COM, BANJARMASIN – Komisi IV DPRD Banjarmasin akan turun langsung memantau dan memastikan kebenaran dugaan adanya kandungan minyak babi pada wadah makanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Isu ini memicu perhatian serius karena menyangkut keamanan makanan anak-anak sekolah.

Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin, Neli Listriani, menegaskan tidak boleh ada pembiaran terhadap isu ini. “Kami segera menjadwalkan pengecekan lapangan. Ini menyangkut keamanan makanan anak sekolah, yang harus terjamin dari segi kualitas dan keamanannya,” tegas Neli, Jumat (5/9/2025).

Srikandi Dewan dari Fraksi Gerindra itu menjelaskan, program Sistem Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) sudah menetapkan standar ketat. Salah satunya, kewajiban penggunaan wadah berbahan stainless steel yang dinilai aman dan tidak menimbulkan zat berbahaya ketika bersentuhan dengan makanan panas.

“Wadah makanan dalam program ini wajib menggunakan stainless steel. Bahan ini tidak menimbulkan zat berbahaya saat bersentuhan dengan makanan panas. Sebaliknya, wadah plastik atau logam sembarangan berisiko tinggi menimbulkan kontaminasi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemilihan bahan yang tepat dalam program MBG.

Neli menambahkan, Asosiasi Pengusaha Gizi Indonesia (APGI) sudah menetapkan standar penyajian makanan dengan melibatkan ahli gizi. Setiap makanan harus menyisakan sampel untuk kalibrasi ulang agar kualitas dan keamanannya tetap terjamin.

“Kalau ada kesalahan dalam proses penyajian atau ditemukan kandungan berbahaya, penyelenggara dan ahli gizi wajib bertanggung jawab,” tegasnya.

Meski begitu, Neli tetap mengingatkan agar lebih hati-hati dalam memilih wadah makanan. Ada plastik yang aman atau food grade, tetapi ada pula yang berbahaya jika dipakai untuk menyajikan makanan panas.

“Kalau terbukti mengandung bahan berbahaya atau tidak sesuai standar, wadah itu tidak boleh lagi digunakan dalam program ini,” ujarnya.

Komisi IV juga berencana melakukan audit ulang terhadap standarisasi dapur dan wadah makanan MBG. Jika ada temuan yang tidak sesuai standar, DPRD akan mengeluarkan surat teguran kepada penyelenggara.

Menurut Neli, isu ini bukan hanya soal pangan, tetapi langsung menyangkut kesehatan anak sekolah. Program MBG yang bertujuan memberi makanan bergizi bagi anak-anak harus benar-benar menjaga kualitas dan keamanan agar tidak menimbulkan dampak negatif.

“Kami berharap lewat pemantauan langsung, kami bisa memastikan anak-anak di Banjarmasin mendapat makanan yang aman dan bergizi sesuai standar,” tutupnya.(saa/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.