Menantu Presiden Naik Cherokee, Wasaka BKW18 Ikut Jajal Sumut: Disundul Rubicon Langsung Udut

Owner Wasaka BKW 18 Tajerian Noor duduk di kap Wrangler Rubicon. Bersama delapan anggotanya dia menurunkan dua unit jajal rute GIXA IOF 2023 Sumut | Foto: Wasaka BKW18 for Jurnal Banua
Wasaka BKW18 satu dari ratusan tim offroader yang dilepas menantu Presiden jajal jalur Sumatera Utara. Beragam pengalaman di setengah perjalanan GIXA IOF 2023 kali ini. Mulai menantu Presiden naik Cherokee, medan berlumpur, pemandangan menawan sampai tetap stay cool udut walau habis disundul Rubicon.

JURNALBANUA.COM, MEDAN - Bertepatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober tadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution memasuki Jeep Cherokee berkelir orange - hijau.

Bersama para offroader dari berbagai daerah, menantu Presiden Joko Widodo itu ikut uji nyali jajal jalur ban rimba, dari Medan tembus Deli Serdang, kemudian finis di Karo pada 4 November nanti.

Salah satu offroader yang ikut berasal dari Banua, Kalimantan Selatan. Namanya Wasaka BKW18.

Terdengar tak asing? Yup, bagi pecinta otomotif Kalsel, BKW18 adalah satu dari sekian nama yang sudah lama malang-melintang di jalur balap. Benderanya harum di kalangan anak muda: kerap jadi sponsor.

Pada ajang Green International Xtreme Adventure (GIXA) IOF Sumut 2023, BKW18 menurunkan dua mobil. Rubicon, dipiloti Hanggi Maisya Firdaus yang dinavigatori owner tim ini sendiri: H Tajerian Noor.

Offroader Wasaka BKW18 Hanggi Maisya Firdaus (kiri), Tajerian Noor (kanan) berpose di salah satu jalur GIXA IOF 2023 Sumut | Foto: Wasaka BKW18 for Jurnal Banua
Mobil kedua Fortuner, pilotnya Suyuti dan navigatornya Denny Putra.

"Kalau total anggota tim semua ada sembilan orang, berikut kru," ujar Hanggi kepada Jurnal Banua, di atas ketinggian 1500 MDPL, Senin 30 Oktober 2023 malam.

Hanggi mengaku beruntung, didampingi langsung dengan Tajerian Noor yang sudah kenyang pengalaman di jalur offroad ekstrem.

Tim Wasaka BKW18 saat istirahat dalam ajang GIXA IOF 2023 Sumut | Foto: Wasaka BKW18 for Jurnal Banua
"Soalnya ini pertama saya jadi pilot offroad. Dan pengalaman beliau sangat membantu, sampai sekarang kami masih on the track, dan tidak ada problem berarti," akunya.

Walau Hanggi juga mengakui, tantangan offroad menembus hutan sangat berbeda dengan olahraga yang lain. Di sini ketangguhan dan kekompakan tim adalah harga mati. Untuk ini dia salut dengan tim asal Kalimantan Selatan itu.

Di salah satu momen, Suyuti terpaksa harus keluar Fortuner. Dia berdiri di sebuah batang pohon yang rebah persis di tepi jalan. Ikut memandu Rubicon menaklukkan medan lumpur yang dalam.

Namun sebelum itu, Suyuti lebih dahulu menyarankan untuk mengisi lambung tengah. Alasannya masuk akal, mesin mobil boleh tangguh, tapi perutnya sudah mulai bernyanyi.

Tapi yang lain bilang tanggung, tinggal dikit lagi, nanti di tempat yang lebih pas pemandangannya baru asyik nyam-nyam. Suyuti pun mengalah. Wajahnya pucat, pakaiannya basah, jelas menahan dingin.

Sambil mengeluarkan sebatang rokok, lemas dia ikut memandu arah ban Rubicon.

Mobil berkelir kuning emas itu merayap pelan. Ban belakang kanan mulai masuk ke kubangan yang dalam, persis berhadapan dengan Suyuti.

"Jangan dekat-dekat, Mank (sapaan Suyuti)," seru Tajerian Noor, melihat tendemnya itu terlalu dekat dengan badan mobil yang berayun-ayun.

"Aman! Terus, lurus!" balas Suyuti.

Rokok di tangan kanannya belum dia bakar, mancis sudah sedia di tangan kiri.

Tiba-tiba ban kanan Rubicon terperosok semakin dalam, bobot mobil berpindah, dan mengayunkan bodi-nya ke sudut kanan, dengan kemiringan sekitar 36 derajat.

"Off!" Suyuti berteriak panik.

Tapi terlambat, bahan makanan yang tertutup terpal di atas mobil menyenggol badannya.

Untungnya kala itu, tangan Suyuti sedang bersilangan di depan. Ceritanya mau membakar rokok. Jadilah tangan itu umpama tameng, yang melindungi badannya dari empasan terpal makanan yang di-packing di atas Rubicon.

Tapi, walau sudah ada tameng, dia tetap terjungkal. Tidak sampai terpental, hanya jatuh terjengkang.

Namun yang membuat tim terbahak, adalah upaya pria itu menutupi rasa malunya dengan cara: duduk cepat dan langsung membakar rokok. Sembari mulutnya menyumpah mencari kambing hitam: "Nah, kena kan? Saya bilang makan dulu, tapi kalian tidak mau mendengar".

Tajerian Noor yang awalnya sudah memegang handle pintu, hendak melompat keluar menolong, namun mendengar teriakan dari Suyuti kontan tertawa terbahak. Begitu juga dengan anggota tim yang lain.

Momen salah satu offroader Wasaka BKW18 Suyuti yang langsung menyalakan rokok ketika terjatuh karena tersenggol mobil rekannya di jalur lumpur hutan Sumatera Utara | Foto: Wasaka BKW18 for Jurnal Banua
"Aman, lanjut. Lurus saja," teriak Suyuti lagi membuat lega semua anggota tim yang akhirnya sadar, pria itu tidak kurang satu apa pun selain: lapar.

"Saya melihat, kekompakan dan keteguhan semua anggota di tim merupakan hasil dari tempaan pengalaman lapangan. Beliau, Tajerian Noor sangat piawai dalam menjaga semangat kebersamaan tim ini," jelas Hanggi.

Menurutnya, dalam offroad menerabas kerasnya medan di alam liar leadership dan kekuatan mental para anggota tim sangat penting. Dari pengalaman ini Hanggi mengaku memahami hakikatnya. Mengapa olahraga ekstrem seperti offroad dan pendakian gunung dengan tim, kebersamaan dan loyalitas itu menjadi harga mati.

"Tanpa kerja tim yang apik, kita tidak mungkin bisa sampai finis. Hakikatnya, dalam setiap kesuksesan kita, selalu ada perang orang lain" pungkasnya.

Terpisah, Tajerian Noor mengatakan, selain kekompakan, kerja keras juga harus dilakukan. Dan itulah makna dari Wasaka.

"Akronim dari waja sampai kaputing. Lengkapnya, haram manyarah waja sampai kaputing merupakan semboyan rakyat Kalsel. Artinya tidak akan menyerah, baja dari pangkal sampai ujung, tegak lurus gak setengah-setengah," jelasnya.

Sejauh ini kata Om Boy --sapaan akrabnya di tim Wasaka-- rute yang mereka lalui tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya, seperti misalnya di Meratus Kalsel yang dikenal dengan beberapa jalur ekstremnya. Yang juga melintasi beragam destinasi wisata.

Event-event offroad ujarnya, ke depan harus terus ditingkatkan. Selain ajang silaturahmi dan olahraga para pecinta jalur alam, juga sebagai salah satu roda penggerak ekonomi warga.

"Kami sangat menikmati rute yang dibuat panitia tahun ini. Pemandangan alamnya keren-keren," ujarnya.

Saat memberikan sambutan, Wali Kota yang menunggang Cherokee itu juga menitikberatkan wisata alam. Walau di kota Medan tiada jalur offroad khas hutan pedalaman, tapi itulah seninya. Sebelum masuk rimba, para peserta bisa memasok energi dahulu dengan menikmati pemandangan Kota Melayu Deli itu.

Wali Kota Medan Bobby Nasution ikut jajal alam Sumut di event GIXA IOF 2023 dengan menunggangi Jeep Cherokee berkelir orange | Foto: IST
“Kami bangga even GIXA 2023 , Kota Medan ikut terlibat dalam upaya mencari bakat anak-anak bangsa sekaligus menikmati keindahan alam dan memperkenalkan alam Indonesia yang sangat luar biasa,” kata Bobby.

Lalu bagaimana dengan Suyuti? Ditanya wartawan Jurnal Banua dia hanya menjawab ketus: "Ah, kamu wartawan, pasti suka lihat pemandangan saya jatuh, kan. Mukamu boleh datar, tapi perutmu tertawa. Ini rokok, dulu!". (zal/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar