Mahasiswa Kotabaru Salat di Jalan, Buntut Penolakan Kenaikan BBM

PMII Kotabaru salat di jalan usai berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII Kotabaru turun ke jalan, menolak kenaikan harga BBM.

Mereka berunjuk rasa di depan gedung DPRD Kotabaru, Senin (12/9).

Dalam orasinya, Ketua PC PMII Kotabaru, Igo Putra Rinjani membacakan tuntutan mahasiswa. Ada lima.

Menolak kebijakan kenaikan BBM.  Menuntut pemerintah membertas mafia BBM subsidi. Mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.

Selain itu, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.

Lalu mahasiswa meminta DPRD Kotabaru untuk menyampaikan penolakan kenaikan BBM kepada pemerintah pusat.

"Tuntutan kami sampaikan adalah dampak yang dirasakan oleh masyarakat Kotabaru. Kami khawatir jangan sampai penyaluran BBM bersubsidi tidak tepat sasaran," tutur Igo.

Sudah sering terjadi, minyak bersubsidi hanya untuk kepentingan orang-orang tertentu untuk kepentingan pribadinya.

"Jangan samapai kasus penjualan minyak bersubsidi diatas harga HET kembali terulang, seperti yang sudah berproses di Pengadilan Negeri Kotabaru," tegas Igo.

Usai berorasi, mereka lalu menunggu audiensi dengan DPRD. Dalam masa ini para mahasiswa salat Zuhur di jalan.

Usai salat, mereka masuk ke gedung dan duduk bersama membahas tuntutan para mahasiswa.

"Aspirasi ini kita sambut dengan baik, dan ke depan kita akan segera menyampaikan ini ke provinsi agar suara para PMII Kotabaru, bisa disampaikan ke pemerintah pusat," tutur Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis.

Dalam penyaluran BBM bersubsidi, DPRD Kotabaru akan selalu memantau dan melakukan pengawasan.

"Kita awasi sama-sama, di sini kita melibatkan pihak kepolisian untuk melakukan satgas pengawasan penyaluran BBM bersubsidi," pungkasnya. (her/shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar