Serentak 50 Desa Hari ke Dua, Munajat Naik ke Langit Tanbu

Komite Perencana Pembangunan Daerah Bidang Industri, Anwar Ali Wahab (kiri) memberikan sambutan di Desa Panyolongan
Disiplin berangkat dari kualitas mental. Doa bersama digagas ke arah sana. Menguatkan aspek ruhani warga menghadapi pandemi corona. Prokes saja belum cukup.

JURNALBANUA.COM, - BATULICIN - Jumat (23/7) pagi tadi, hari ke dua doa bersama digelar. Total sejak Kamis, sudah seratus titik untaian harapan dipanjatkan ke langit.

Bupati Zairullah Azhar dan para petinggi di pemerintah daerah menyebar ke desa-desa. Memimpin munajat, berzikir, menguatkan ruhani. Meminta kemurahan Tuhan, menghapus wabah di Bumi Bersujud.

Komite Perencana Pembangunan Daerah Bidang Industri, Anwar Ali Wahab diminta memimpin doa bersama di Desa Panyolongan Kecamatan Kusan Hilir. Pagi buta Anwar ke sana, embun masih basah di ujung-ujung daun padi.

Di Masjid Darul Muslimin beberapa warga sudah menanti. Terlihat kepala desa Ardiansyah. Tidak menunggu lama, salat Duha digelar. Kemudian dilanjutkan dengan zikir, selawat dan doa.

"Bupati meminta kita untuk bersama-sama mendekatkan diri ke Tuhan. Brunei katanya sempat nol kasus, salah satu caranya warga sering doa bersama," beber Anwar saat memberikan sambutan usai doa.

Pun begitu, Awnar juga menegaskan. Protokol kesehatan harus terus dijalankan. Ketika semua usaha jasmani sudah dilakukan, wajib pula menyandarkan hasilnya kepada Tuhan.

"Rahasia doa bersama adalah kita akan mendapatkan ketenangan kolektif. Ini kunci supaya imun kita maksimal," beber Anwar.

Wajah-wajah warga saat terlihat damai. Sekarang di desa memang tidak ada kasus. Bahkan kata kepala desa yang reaktif pun belum ada. "Sukur, tidak ada kasus di sini. Tapi kami selalu jalankan prokes," kata Ardiansyah.

Usai doa, perbincangan pun dilanjutkan. Anwar menggali apa-apa yang diperlukan desa untuk meningkatkan kesejahteraan di sana.

Mencuat satu masalah. Keberadaan gas melon terbilang sulit. Warga harus beli ke Pagatan. Sekitar setengah jam perjalanan darat dari desa. Tambah pula jalan desa masih sempit, tidak bisa dilalui roda empat jenis mpv besar atau suv. "Kalau bisa di sini ada pangkalan satu," pinta Ardiansyah.

Jumlah rumah di desa sebutnya sekitar 100. Semua memakai gas melon.

Kades juga mengusulkan pembangunan pelabuhan rakyat. Untuk sandar kapal nelayan dan kapal angkut barang. "Nanti hasil pengelolaan pelabuhan bisa masuk kas desa," harapnya.

Anwar berjanji semua usulan warga akan disampaikan ke pemerintah. Sebelum balik, Anwar juga menyerahkan bantuan BLT dari pemerintah kepada warga kurang mampu. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar