Menengok Layanan Esek-Esek Online di Tanbu, Ada Usia Pelajar

Foto ilustrasi: lubuklinggaupost.co.id
Dalam debat pemilu tadi, tergambar data kemerosotan hidup di Bumi Bersujud. Seks bebas mengancam masa depan generasi muda. Bagaimana faktanya di lapangan?

JURNALBANUA.COM, TANAH BUMBU - Tubuhnya ramping, masih belia. Usianya sekitar anak SMA. Bercelana amat pendek, rambutnya sebahu. Manis orangnya.

"Jadi gak? Bayar dulu," ujarnya kepada penulis.

Beralasan ini dan itu, penulis pamit. Seraya meninggalkan sekadar untuk uang jajan si gadis.

Siapa gadis belia itu? Dia adalah penjaja cinta. Membuka tawaran dari aplikasi Michat. Mereka stay di penginapan atau hotel.

Aplikasi itu menggunakan layanan lokasi. Jadi kita bisa menemukan akun-akun yang berada di sekitar kita. Bagaimana hubungi akun itu? Tinggal di chat saja.

Harga nego di aplikasi, jika deal, pria hidung belang akan dikirimkan alamat penginapannya. Tapi nomor kamar tidak dia berikan. Nomor baru dikasih jika si pria sudah sampai penginapan.

"Foto ka kalau sudah sampai," begitu pesan si gadis.

Bukan hanya di pusat kota. Layanan begitu juga sampai ke perbatasan. Misalnya di kawasan Sungai Danau dan sekitarnya.

Kondisi ini sebenarnya bukan rahasia. Daerah lain juga begitu. Banjarmasin misalnya. "Sudah lama, zaman hape berubah juga teknis prostitusi. Jadi online sekarang, apa-apa jadi online," kekeh seorang pria yang pernah pakai jasa kupu-kupu malam lewat online.

Kelemahan layanan prostitusi onliene adalah kesulitan aparat memantaunya. Ditambah kesadaran yang minim dari pengelola penginapan itu sendiri.

Di Kabupaten Tanah Bumbu, terlihat ada yang bebas menginap walau bukan muhrim. Bahkan mereka masih di bawah umur.

Maka menjadi masuk akal, mengapa  Zairullah sering membahas itu dalam kampanye. Termasuk di debat tadi. "Sekarang ada 439 kasus (penyakit seksual) di Tanah Bumbu," lirihnya.

Anggota DPRD Tanah Bumbu termuda Andi Asdar Wijaya mengatakan, kekhawatiran Zai memang beralasan. "Karena seks bebas dan narkoba adalah alat penghancur paling ampuh untuk generasi muda kita," ucapnya.

Menurut Andi, tidak ada yang lebih penting daripada menyelematkan generasi muda di Bumi Bersujud. "Kalau generasi kita hilang, siap nanti yang akan mengelola Tanah Bumbu ini," getirnya. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar