![]() |
Annisa Elma Nabila menjelaskan tentang sektor yang mendorong pemulihan ekonomi di Kalsel |
Hal ini diungkapkan Elma pada kegiatan Pelatihan Jurnalis Ekonomi Kalsel di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Kamis (19/11/2020).
Berdasarkan matriks risiko penularan Covid-19 dan dampak ekonomi secara spasial, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Bumbu dinilai menjadi daerah yang dapat didorong pemulihan ekonominya melalui sektor pertambangan.
Pertambangan batubara dan bahan galian lainnya kata Elma, merupakan subsektor utama yang potensial untuk terus didorong pemulihannya sejalan dengan posisi Kabupaten Tanah Bumbu sebagai daerah penghasil tambang utama di Kalsel, serta Kabupaten Banjar yang memiliki potensi gahan yang cukup baik dan bervariasi (batubara, mineral logam, intan).
Sementara di sektor pertanian, Kabupaten Banjar dan Tanah Bumbu kembali menjadi dua darah yang juga dinilai mampu mendorong pemulihan ekonomi Kalsel.
“Tanaman pangan dan hortikultura merupakan subsektor yang potensial untuk terus didorong pemulihannya sejalan dengan ditetapkannya Tanbu, Tala dan Tabalong sebagai penyangga pangan IKNB oleh Kementerian Pertanian,” ujar Elma
Elma menjelaskan, Banjarmasin dan Tanah Bumbu merupakan dua daerah yang berpotensi menjadi prioritas sektor industri pengolahan. Seiring dengan membaiknya harga komoditas dunia, seperti CPO, Karet dan Kayu.
“Industri minyak kelapa sawit, industri karet, dan industri pengolahan kayu berpotensi mendorong pemulihan sektor industri pengolahan,” katanya.
Terdapat empat kabupaten/kota yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tanah Bumbu yang dapat memprioritaskan
pemulihan ekonominya melalui sektor transportasi dan komunikasi, sejalan dengan pelonggaran PSBB serta penggunaan digitalisasi yang
meningkat selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan hasil survei BPS, juga terjadi peningkatan pengeluaran masyarakat selama pandemi Covid-19 sebesar 56 persen, terutama didorong oleh peningkatan aktivitas belanja online sebesar 31 persen.
Kondisi ini berpotensi mendorong kinerja sektor transportasi dan komunikasi, terutama layanan pengantaran kepada konsumen, seiring pemesanan makanan atau frozen food yang semakin diminati.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga berdampak pada shifting perilaku belanja konsumen melalui transaksi daring. Untuk wilayah Kalsel, produk personal care, alat RT, dan mamin paling berpotensi untuk dikembangkan. Momentum ini pun dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk menjual barang yang sesuai minat masyarakat.
“Pelaku usaha yangbergerak dibidang tersebut cukup potensial untuk mendapat pembiayaan,” tutupnya.(saa/shd/jb)