Syairi Mukhlis Berharap Listrik ke Pelosok dari MoU PLN dan Qinfa Group

Ketua DPRD Syairi Mukhlis (kiri) menyaksikan penandatanganan MoU antara PLN dan Qinfa Group
JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Ketua DPRD Syairi Mukhlis mengapresiasi penandatanganan MoU antara PLN Kalseteng dengan PT Sumber Daya Energi Qinfa Group, di Banjarbaru , Selasa (15/9) pagi tadi.

Dalam MoU itu dijelaskan, pembangkit listrik sebesar 69 Megavolt akan dibangun Qinfa di Kecamatan Kelumpang Barat.

"Sejumlah daerah yang selama ini belum teraliri listrik, begitu juga yang hanya bisa menyala 12 jam tiap harinya, maka nantinya akan bisa menyala 24 jam," kata Syairi Mukhlis.

Dengan kapasitas listrik yang cukup besar, lanjutnya, maka seluruh jaringan listrik bisa masuk ke pelosok desa seperti Megalau dan daerah sekitar lainnya.

"Dengan beroperasinya PT SDE dengan pembangunan pembangkit di Kecamatan Kelumpang Barat, maka diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah tersebut diantaranya penyerapan tenaga kerja," pungkasnya.

Diketahui, atas nama Pemerintah daerah Kotabaru, Bupati H Sayed Jafar dan Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding antara PT PLN unit induk wilayah Kalselteng dengan PT Sumber Daya Energi, di Banjarbaru.

H Sayed Jafar mengatakan, penandatanganan MoU ini terkait rencana penyediaan tenaga listrik PT SDE, yang berimbas ke wilayah Kecamatan Sungaidurian dan sekitarnya.

Atas nama pemerintah Kabupaten Kotabaru, dirinya menyambut baik hal ini, pasalnya penambahan jaringan listrik ini akan memberikan dampak positif untuk Kabupaten Kotabaru.

"Kita (daerah) akan diuntungkan. Karena adanya investasi, jaringan listrik dari Kaltim masuk ke wilayah kita,"terang Sayed Jafar.

Selain itu, lanjutnya, beberapa wilayah yang akan terimbas positif dengan masuknya jaringan listrik ini antara lain Sengayam dan wilayah sekitarnya. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar