ABK Vega Rose, Kapal yang Sempat Sandar di China, Masih Diisolasi di RSUD Kotabaru

ABK kapal Vega Rose saat dibawa ke RSUD Kotabaru | Foto: istimewa

Kepala Dinas Kesehatan Kasel, M Muslim memastikan, dua anak buah kapal (ABK) yang dirawat intensif di RSUD Kotabaru tak terpapar virus Corona. “Negatif, hanya flu biasa,” ujarnya kemarin.

Setelah dilakukan pemeriksaan intensif ujar Muslim, salah seorang pasien dipastikan terpapar Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). “Seorang lagi sakit karena pembengkakan jantung,” tambahnya.



Sehingga Muslim menyebut, dua pasien ini tak perlu dibawa ke RSUD Ulin untuk perawatan. Sebab menurutnya RSUD Ulin hanya disiapkan untuk pasien suspect corona. “Dirawat di sana (Kotabaru) saja. Karena itu tadi, negatif. Mudah-mudahan (corona, Red) jangan masuk ke Kalsel,” harapnya.

Keterangan senada disampaikan Plt Dirut RSUD Kotabaru, Cipta Waspada, kepada Radar Banjarmasin, Jumat (14/2) petang. Ia pun menyebut pasien sudah dalam kondisi stabil, meski masih dirawat di ruang isolasi RSUD Kotabaru. "Masih ISPA. Tapi suhu tubuh sudah stabil di kisaran 36,7 derajat," ujarnya.

Pihak RSUD Kotabaru ujar Cipta, akan terus melakukan observasi pada dua pasien tersebut di ruang khusus sampai Ahad (16/2) besok. “Setelah itu akan menunggu keputusan tim dari provinsi. Sama-sama kita berdoa," ujar Cipta.



Seperti diberitakan kemarin, kekhawatiran akan corona ini berawal dari laporan Kapten Kapal Vega Rose, Lee Yungsu pada Kamis (12/2) . Kapten asal Korea itu melapor kepada Koordinator Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kotabaru Andi Syarif, bahwa dua ABK-nya terserang panas dan batuk-batuk.

Melihat riwayat kapal berbendera Panama pengangkut batubara ini, sebelumnya sandar di Pelabuhan China, Zhenjiang (3/2/2020), Jintang (28/2/2020) dan Tianjing (19/2/2020). Tim kesehatan pun bertindak hati-hati. Mereka menjemput dua ABK ini dengan alat pelindung diri (APD).

Sebenarnya tim KKP sudah berusaha agar penanganan dua ABK ini tidak menghebohkan warga, dengan mengalihkan penjemputan ke pelabuhan fery di Desa Sigam, Kecamatan Pulau Laut Sigam (sebelumnya tertulis Kecamatan Pulau Laut Utara), sekitar 6 kilometer dari pusat kota. "Sebenarnya kami sudah beberapa kali tangani, tapi baru ini ribut," keluh Andi Syarif.

Kamis (13/2) evakuasi dilakukan. Namun di pelabuhan banyak karyawan berjaga. Kedatangan tim KKP dengan APD menyebar cepat. Disusul isu corona yang sudah membuat kekhawatiran di seantero dunia. Saking takutnya, pekerja di pelabuhan sempat berlarian. Foto-foto beredar cepat. Begitu juga dengan video.
"Padahal kami hanya menjalankan prosedur saja. Pasien sendiri statusnya bukan suspect (diduga corona)," ujar Andi Syarif.



Pemeriksaan pun segera dilakukan di rumah sakit. Hasilnya dikirim ke tim di Banjarmasin. Ketua Tim Corona di Banjarmasin, M Isa melalui Cipta Waspada mengatakan, itu masih ISPA. Tidak perlu dibawa ke Banjarmasin.

RS Kotabaru diminta tetap mengobservasi selama tiga hari. Kapal Vega Rose pun diisolasi. ABK lainnya, dua orang Korea, satu Jepang dan 18 orang WNI tidak boleh keluar dari kapal. Menunggu perkembangan selanjutnya. Kapal disandarkan dekat Pulau Laut, di pesisir Tanjung Pemancingan.

Melihat perkembangan kedua pasien, Cipta optimis. "Mereka gelisah di dalam. Mau keluar, katanya sudah nggak apa-apa. Bahkan mau cari rokok. Tapi kami tidak bolehkan," bebernya.

Pun begitu, ia membenarkan, mereka tidak bisa memastikan. Virus corona hanya bisa dipastikan melalui tes darah. Kotabaru tidak punya alat itu. Begitu juga di Banjarmasin. "Memastikan ya harus dibawa ke Jakarta," ujarnya.



Cipta meminta masyarakat tetap tenang. Aktivitas seperti biasa. "Yang di pelabuhan tetap kerja. Yang di pasar tetaplah ke pasar. Tidak usah khawatir," imbaunya.

Tanbu Ikut Siaga


Sementara itu, kejadian di Kotabaru turut membuat masyarakat Tanah Bumbu resah. Meski belakangan, pihak RSUD Kotabaru dan Dinkes Kalsel menyatakan kedua pasien negatif corona.

“Kaget. Karena kabarnya positif terjangkiti virus corona. Tapi Alhamdullillah ternyata negatif. Saya yang tinggal di Kabupaten Tanah Bumbu, tentu saja takut ya,” ujar Wahyudi, warga Desa Sejahtera Kecamatan Simpang Empat.

Kepala Dinas Kesehatan Tanbu H Setia Budi meminta masyarakat Tanah Bumbu, tidak resah, apalagi takut. “Jangan percaya dengan isu tentang virus corona. Saya imbau masyarakat untuk tetap tenang,” jelasnya, kepada Radar Banjarmasin, kemarin.



Paska merebaknya isu tersebut, Budi mengaku langsung meminta klarifikasi kepada Dinas Kesehatan Kotabaru. “Malam itu juga saya berkoordinasi dengan mereka. Jawaban mereka, hasilnya negatif,” tegasnya.

Sebagai antisipasi agar berita  ini tidak menimbulkan keresahan, Dinkes Tanbu pun mengadakan pertemuan dengan berbagai instansi. “Rumah sakit dan seluruh puskesmas saya minta untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, dengan hidup bersih dan cuci tangan dengan sabun,” pungkasnya.


Siap Ruang Isolasi


Kesiagaan untuk mengantisipasi masuknya virus corona juga sudah terlihat di RSUD Ulin Banjarmasin. Dengan menyiapkan delapan kamar ruang isolasi khusus untuk pasien yang terindikasi Corona.

Selain itu RSUD Dr H Moch Ansari Saleh Banjarmasin juga telah bersiap. “Semua petugas termasuk perawat sudah disosialisasikan SOP penanganan virus Corona,” terang Direktur Utama RSUD Dr H Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Izaak Zoelkarnaen.



Dia mengatakan, sudah menyiapkan SDM yang terlatih ketika ada pasien terindikasi suspect virus ini. Disebutkannya seperti disiapkannya dokter paru yang siap sedia ketika ada pasien.

Selain itu, ruangan isolasi pun sudah disiapkan pihaknya untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Ruangan yang disiapkan ada dua. Satu di gedung perawatan. Satunya lagi di IGD.

Khusus di ruangan perawatan, kamar isolasi dilengkapi dua pintu. Sebagai sela ruang steril sebelum ke ruang pasien. Namanya ruang Anterum dalam satu kamar. Ini adalah standar ruang isolasi infeksi dari WHO dan panduan ruang infeksi dari Kemenkes RI. “Kami juga baru beli pakaian atau alat pelindung diri (APD) untuk perawatannya,” ujar Izaak.

Mahasiswa Banua Tiba Hari Ini


SEMENTARA itu, kabar baik juga datang dari sembilan mahasiswa asal Kalsel yang sejak 2 Februari lalu dikarantina di Hanggar Lanud Raden Sajad, Natuna Kepulauan Riau. Mereka akan dipulangkan ke Banua melalui Bandara Halim Perdanakusuma, pagi ini.

Tak prosedur penyambutan khusus, ketika mereka mendarat di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Pasalnya, mereka dipastikan sehat dan tak terpapar virus Corona.



Sekdaprov Kalsel, Abdul Haris memastikan, begitu dinyatakan pemerintah pusat dikembalikan ke daerah asal, itu artinya mereka dalam kondisi sehat. “Justru aneh kalau diperlakukan khusus, karena mereka sudah sehat,” ujar Haris, Jumat (14/2).

Ditambahkan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalsel, Heriansyah, mahasiswa asal Kalsel akan pulang sendiri-sendiri setelah diantarkan pemerintah pusat sampai ke Bandara Halim. Dia juga menambahkan, dari sembilan orang itu, ada yang pulangnya ke Surabaya. “Pulang selayaknya penumpang biasa,” tandasnya.



Untuk diketahui, sembilan mahasiswa ini terdiri dari lima perempuan dan empat laki-laki. Semuanya adalah mahasiswa. Tiga orang di Hubei University of Science and Technology dan enam di Hubei Polytechnic University. Mereka berinisial DPA, NRS, VH, MLM, HNA, RA, FM, MVD, dan MCK. Mereka memegang paspor terbitan Banjarmasin. Hanya satu orang (VH) paspornya diterbitkan di Batulicin. Selama kuliah di Cina, mereka tinggal di Xianning dan Haungshi. (Radar Banjarmasin edisi Sabtu 15 Februari 2020)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar