Guru Udin dan Tajeri Bertemu, Acungkan Simbol Dua Jari

Guru Udin (tengah) berpose dengan Tajeri (kanan) sambil memperlihatkan dua jari

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Ramai di sosial media, foto-foto ulama di Kotabaru, Guru Udin bertemu empat mata dengan tokoh muda Tajerian Noor. Di foto itu terlihat Guru Udin dan Tajeri mengacungkan simbol dua jari.

"Hehe, itu simbol dua jari saja. Tergantung orang mempresepsikan bagaimana," ujar Guru Udin kepada Jurnal Banua, Sabtu (11/1/20) sore tadi.

Guru Udin menceritakan, Tajeri akrab disapa TJR mendatangi kediamannya Jumat (10/1/20) sore tadi. Mereka berbincang banyak hal termasuk politik dan perkembangan Kotabaru ke depan.

"Iya, kami juga ada bahas soal politik saat bertemu," aku Guru Udin.

Dalam pertemuan diselingi santap durian itu katanya, Guru Udin menyampaikan pesan agar semua putra terbaik Kotabaru membangun daerah. Sesuai dengan bidang masing-masing.

"Karena Kotabaru ini adalah rumah besar. Kita tidak bisa membangunnya sendiri. Misalnya, Tajeri membangun dengan konsep usahanya. Saya membangun melalui pendidikan agama," bebernya.

Lanjut Guru Udin, ke depan Kotabaru harus mengabaikan perbedaan. "Beda warna itu biasa. Tapi jangan diperbesar-besarkan. Sudah saatnya kita sama-sama untuk daerah ini," imbaunya.

Sementara itu, dikonfirmasi, TJR pun membenarkan pertemuan tersebut. "Silaturahmi, beliau adalah sosok yang saya kagumi," ujarnya.

Diminta tanggapannya terkait pernyataan Guru Udin, Tajeri mengaku sependapat. "Benar kata beliau itu. Kotabaru harus dibangun bersama-sama," bebernya.

Disinggung soal simbol dua jari, Tajeri mengatakan itu merupakan simbol kedamaian. "Peace, damai," ucapnya.

Sementara itu, beberapa warga mempunyai pandangan lain soal simbol dua jari itu. "Ini kan tahun politik. Kalau saya sih mengartikan itu artinya dukung petahana untuk dua periode," ujar Rapi warga di Kotabaru. (shd/JB)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar