Delapan Berandal Hajar Tujuh Penjaga Sarang, Puluhan Juta Dirampok, Polisi Kejar Dua DPO


Brak...! Rumah penjaga sarang burung walet di Kotabaru didobrak keras. Delapan pria cepat memburu masuk. Dalam rumah ada tujuh penjaga. Bak buk bak.


JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Chaidir adalah pengusaha sarang burung walet. Sarang burungnya berada di Dusun Liangkaleh Kecamatan Kelumpang Hulu.

Dekat sarang burung ada rumah karyawan. Jumat (17/5/19) lalu, dia bermalam di toko depan rumah itu. Di rumah jaga ada tujuh anak buahnya berjaga.

Liangkaleh agak pelosok. Sudah beberapa kali kejadian pencurian sarang di pelosok. Sudah banyak yang berhasil dibekuk aparat. Tapi pelaku seperti terus tumbuh. Semakin ke sini semakin mengerikan aksinya.

Malam itu sama dengan malam yang lain di Ramadan sebelumnya. Umat muslim habis berbuka dan salat banyak ke masjid: tarawih.

Sayup-sayup masih terdengar suara mengaji dari surau. Ramadan di pelosok memang menentramkan. Suara serangga malam seperti berzikir.

Langit cerah. Tidak ada sedikit pun was was dalam dada Chaidir. Pria berusia 49 tahun itu anteng istirahat.

Tapi yang namanya kejahatan: kadang datang tanpa pernah diduga. Pelakunya tidak mau tahu bahwa ini Ramadan. Bulan suci.

Petaka Itu Datang Mendadak

Dua jam tepat pergantian hari, Sabtu (18/6/19), sekitar pukul dua, pintu rumah jaga didobrak dari luar. Tujuh orang penjaga pilihan itu rupanya sudah lelap. Kaget mereka terbangun.

Derap langkah, banyak sekali mengentak cepat di dalam rumah. "Jangan macam-macam kalau mau masih mau hidup..!," sebuah suara.

Tujuh lawan delapan. Tapi pengeroyoknya terlalu banyak. Juga sudah siap, senjata tajam, balok da pentungan.

Bak buk bak...! Sret...sret...sret..! Delapan berandalan menang. Tujuh penjaga tangan dan kakinya diikat. Mulutnya disumpal.

"Mana uangmu...?!," tanya kasar sebuah suara. Tujuh penjaga sarang diam. Rumah jaga digeledah. Para penjahat menemukan uang Rp10 juta. Dua buah hape mahal mereka embat juga.

Tidak berhenti di sana. Para pelaku yang diduga berjumlah delapan orang itu menuju sarang burung. Lagi-lagi mendobrak pintunya. Dengan tenang memanen hampir semua sarang burung.

Beberapa pelaku lainnya dengan berani mendatangi toko Chaidir. Pria sukses ini belum sadar anak buahnya takluk dan sarangnya dijarah.

Di dalam toko mendengar suara ribut Chaidir terbangun. Tapi di sana sudah ada beberapa pria dengan senjata tajam. "Diam kalau mau selamat," bentak seorang pria.

Sekitar tiga kilogram sarang burung mereka bawa. Chaidir ditinggal begitu saja. Aksi pelaku berlangsung sampai pukul 04.30.

Chaidir segera membantu anak buahnya. Tanpa buang waktu pergi mereka melapor ke Mapolsek Kelumpang Hulu.

Mendengar kasus itu, Kapolsek Kelumpang Hulu Iptu GM Angga Satrya Wibawa mengatupkan gerahamnya. "Cari sampai dapat, kumpulkan semua informasi lapangan se kecil apapun itu," perintah polisi muda itu.

Angga sendiri tidak tinggal diam. Melapor ke atasan di Polres Kotabaru. Koordinasi dan bertukar informasi di jejaring khusus.

Tim Buru Sergap Diturunkan

Buser Satreskrim Polresta Kotabaru pun diturunkan. "Kami back up Polsek. Buser punya jejaring luas di bidang kriminal. Dan ini hati-hati karena laporan, para pelaku memakai senjata tajam," ungkap Kasat Reskrim Suria Miftah Irawan.

Pengembangan dilakukan. Mencoba menemukan siapa membeli apa. Bukan apa-apa. Uang yang digondol lumayan banyak. Sekarang harga sarang sedang naik daun. Satu kilo ukuran mangkok tembus hingga Rp16 juta di Banjarmasin.

"Jika pelakunya ada di sekitar kecamatan ini, segera pasti akan ketahuan," kata Angga.

Hari itu pun tiba. Kamis (13/6/19 tadi baru saja ini, Tim Buser Polres Kotabaru bersama beberapa personil mengendap-endap ke sebuah pondok di kebun PT FAS. Di Desa Sungai Kupang, dekat Liangkaleh.

Dua orang pria paruh baya tak berkutik dibekuk aparat. Meski sempat melawan, tapi kekuatan Buser memang bukan kaleng-kaleng. AL dan MU bertekuk lutut.

Di bawah sorotan tajam mata Tim Buser, dua pria itu mengaku. Mereka termasuk dari sekian banyak yang menyerang Chaidir bulan Ramadan tadi.

Semua dibeber. Satu buah sepeda motor Suzuki Satria F warna merah hitam DA 4142 EW, mereka beli dari uang pejualan sarang burung. Uang itu sudah mereka bagi-bagi. Puluhan juta.

Juga satu buah ATM BNI yang digunakan untuk mengirim uang kepada para pelaku lainnya. Mereka pun digelandang ke Mapolres.

Tidak lama berselang, Buser Polres Hulu Sungai Tengah berhasil membekuk empat pelaku lainnya. Buser Polres Kotabaru menjemput dua yang merupakan warga Kotabaru. Dua di antaranya adalah warga HST.

"Masih ada dua buron. Identitas suda diketahui. Adul dan Musa. Mereka sudah masuk dalam DPO jajaran kepolisian," tegas Angga. (JB)

Berikut foto para pelaku yang berhasil dibekuk:








Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar