Heboh..! PDAM Kotabaru Tak Mau Lagi Terima Uang Cash


Zaman begini masih repot bayar tagihan ke kantor? Pakai antre panjang. Berpotensi dimanfaatin jasa calo. Gak banget deh.

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Dirut PDAM Kotabaru Noor Ipansyah menekankan, sudah bukan masanya lagi bayar tagihan harus antre lama di kantor.

"Ribet dan tidak efisien. Tanggal 1 April nanti, kami tidak lagi terima pembayaran manual," ujarnya kepada Jurnal Banua, Kamis (7/3) tadi.

Noor Ipansyah

Lantas bagaimana? Ipan, begitu dia akrab disapa, menjelaskan kalau PDAM sudah membuka kerja sama dengan pembayaran online bersama pihak ke tiga.

Pelanggan nanti bisa bayar di: Kantor POS, Bank Kalsel, POPB (Payment Online Point Bank) berlogo Symponi, Koperasi Tirta, Aplikasi Bitplus, dan di Indomaret atau Alfamart.

Jadi nanti warga yang tinggal misalnya di dekat Indomaret bisa bayar di kasirnya. Kalau malas jalan bisa melalui aplikasi android Bitplus Mobile.

"Untuk layanan mobile, kami akan kembangkan lagi dengan pihak-pihak lainnya. Jadi warga banyak pilihan. Juga kami usahakan bisa bayar nanti pakai ATM semua bank milik negara," paparnya.

Berlaku di wilayah mana saja sistem pembayaran baru itu? Kata Ipan setelah diluncurkan, otomatis berlaku bagi pelanggan di Pulau Laut Utara, Bakau, Sungai Durian, dan Sengayam

"Untuk Cantung dan Serongga segera menyusul," tukasnya.

Sedangkan untuk memeriksa jumlah tagihan, para pelanggan silakan klik www.pdamkotabaru.co.id. Atau bisa unduh aplikasinya di playstore android.


Menurut Ipan, pelayanan online membuat semua jadi transparan dan terukur. "Selain bermanfaat untuk warga. Juga baik buat manajemen PDAM, keuangan yang masuk transparan dan akuntabel," paparnya.

Banyak warga menyambut positif. "Pasti kami sangat terbantu. Sekarang zaman online. Apa-apa jadi efisien," kata Fathul pelanggan PDAM yang tinggal di Desa Semayap. (JB)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar