Jokowi Diprediksi Kuasai Banua, Guru Khalil Mengaku Kenal Lama Petahana


JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Genderang perang kontestasi Pilpres di Banua telah ditabuh. Melihat antuasias para kepala daerah mendeklarasikan dukungan mereka, bisa jadi Pilpres 2019 akan berjalan sengit. Meski memang jika dilihat peta dukungan kepala daerah, komposisinya agak timpang. Hampir semua kepala daerah mendukung petahana Joko Widodo.

Mengapa begitu banyak kepala daerah di Kalsel mendukung Jokowi? Beberapa kepala daerah punya jawabannya sendiri-sendiri.

Bupati Banjar Khalilurrahman misalnya. Dia mengaku mendukung Jokowi karena telah kenal lama.

Hubungan dengan Jokowi, terang Guru Khalil dimulai waktu dirinya memimpin Pondok Pesantren Darussalam. Tiap agenda di Jakarta, Jokowi sering menyapanya. Pertemanan itu semakin erat sampai Jokowi memimpin dan menjadi presiden sampai hari ini.

“Pak Presiden justru kaget waktu ketemu saya. Kiai sudah jadi bupati ya,” ujar Guru  Khalil menirukan pertemuannya dengan Presiden

Beda lagi dengan Ma'ruf Amin.  Guru Khalil mengatakan dia  memiliki ikatan emosional. Dalam organisasi PBNU, Ma'ruf Amin sebagai Rais ‘Aam sedangkan dirinya salah satu rais di PBNU sampai hari ini. Tidak aneh bila dirinya juga mendukung pimpinan di NU tersebut maju menjadi orang nomor dua.

Kedekatan secara personal itulah yang menjadi bekal untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Kabupaten Banjar. Di kabupaten yang terkenal agamis ini, Jokowi memang kalah pada 2014 lalu.  Suaranya selisih  6.377 suara dari Prabowo.

Guru Khalil sendiri siap saja untuk kampanye. Dia memiliki keyakinan Jokowi akan meraih suara dominan di  Banjar. Hasil pemilihan terdahulu jadi evaluasi serta dicarikan solusi atau strategi merebut suara masyarakat serambi makkah. Kabupaten Banjar menurutnya adalah kantong suara NU baik struktural maupun kultural.

 “Tapi untuk kampanye atau tidak belum mengetahui, saya tetap menunggu dari tim pemenangan di Kalsel. Bila diminta tentu siap dan harus mengambil sesi cuti. Bagaiman teknis kedepan, saya tetap menunggu," ucapnya yang juga hadir dalam deklarasi kepala daerah mendukung Jokowi, Sabtu (6/10).

Wakil Bupati Kotabaru Burhanudin yang juga menghadiri deklarasi tersebut mengatakan dukungannya kepada Jokowi dalam kapasitas pribadi.

Burhan mengaku optimis suara Jokowi nanti di Kotabaru di atas 60 persen. Kotabaru memang menjadi basis suara Jokowi di Kalsel, selain Tanah Laut dan Tanah Bumbu. "Masyarakat tinggal diberikan pencerahan," ucapnya.

Bagaimana dia akan memberikan pernyataan-pernyataan itu kepada masyarakat? Burhan mengaku menunggu saatnya kampanye. "Mengenai teknis kita mengikuti aturan yang ada."

Aturan kampanye kepala daerah memang ketat. Para Kepala Daerah  Kepala daerah dipastikan boleh terlibat dalam dukungan politik terhadap partai atau calon presiden. Mereka tidak boleh menjadi ketua tim kampanye, baik di pusat maupun daerah. Mereka juga harus cuti yang waktunya dibatasi bila hendak mengikuti kampanye parpol maupun paslon presiden dan Wapres.

Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid HK mengatakan tidak terlibat langsung dalam struktur tim pemenangan, tetapi  tetap menjadi pendukung utama Joko Widodo dan Ma'aruf Amin. Dukungan Abdul Wahid bisa jadi penting untuk membalas kekalahan Jokowi di HSU pada Pilpres 2014 lalu.

"Tapi saya tidak mungkin cuti sebab masih ada urusan pemerintah dan masyarakat yang lebih penting," ucapnya yang akan memilih waktu libur, Sabtu dan Minggu, untuk kampanye. 

  Sementara itu, di garis dukungan Prabowo, hanya satu kepala daerah yang tersisa. Yaitu Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.  "Saya menyesuaikan diri dengan garis partai. PKS mendukung siapa? Kan sudah jelas. Kawan-kawan sudah tahu," ujar kader Partai Keadilan Sejahtera  ini, kemarin (8/10) di Balai Kota.

Posisi Ibnu Sina cukup vital. Mengingat posisinya sebagai kepala daerah di ibukota provinsi. Jumlah pemilih di Banjarmasin juga yang terbanyak dibandingkan kabupaten lain di Kalsel. Pada Pilpres lalu, justru Jokowi yang menang di Banjarmasin.

Perihal bagaimana dengan gerak-geriknya untuk pemenangan Prabowo, Ibnu rupanya masih menunggu-nunggu arahan dari partai di level pusat.

PKS bersama dengan Partai Gerindra, Demokrat, PAN (Partai Amanat Nasional) adalah  koalisi  dukungan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Celakanya  di banua, kepala daerah yang diusung PKS malah membelot ke Jokowi. Alasannya juga bersifat personal.   “Tak ada hubungannya dengan parpol pengusung,  ini murni dukungan pribadi,” ujar Bupati Tanah Laut Sukamta yang menyatakan sikapnya mendukung Jokowi, Sabtu (6/10). (Radar Banjarmasin 9 Oktober 2018)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar