HMI Kotabaru: Jalan ke Lontar dan RS Lebih Penting Daripada Proyek Siring Laut

Mahasiswa berunjuk rasa di Kotabaru

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Mega proyek Siring Laut yang total paket-paketnya menelan anggaran puluhan miliar ternyata tidak semua warga setuju. Tokoh pemuda dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kotabaru, Wahid Hasyim mengaku banyak yang lebih penting daripada proyek Siring Laut.

Wahid mengatakan hal tersebut di depan publik. Juga kepada wartawan usai melaksanakan unjuk rasa, meminta pemerintah menjelaskan sejauh mana capaian visi misi pembangunan, di depan kantor bupati dan DPRD baru-baru tadi.

Wahid Hasyim memberikan keterangan kepada wartawan

Kepada Jurnal Banua, Rabu (26/9) tadi, Wahid Hasyim menjelaskan mengapa dia dan rekan-rekan HMI menilai proyek Siring tidak mendesak. Karena katanya, banyak hal lebih penting yang perlu diselesaikan.

Salah satunya adalah pembangunan rumah sakit tipe B yang tahun ini tidak dianggarkan. Padahal kata dia rumah sakit sudah mulai dikerjakan bertahun-tahun lalu. "Perkantoran juga mulai 2014 sampai ini belum selesai. Bangunannya sudah berlumut dan tidak terurus," keluhnya.

Juga tidak kalah penting katanya, jalan menuju Lontar, Tanjung Seloka, Tanjung Lalak dan Tanjung Selayar masih rusak. "Padahal jalan itu akses utama menuju kota dari pesisir," ujar pemuda yang berasal dari Pulau Laut bagian selatan tepatnya di Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar ini.

Mantan Ketua Umum HMI Kotabari ini menambahkan, semua itu lebih penting dan mendesak. Rumah sakit yang ada sekarang katanya sudah tidak representatif untuk melayani pasien secara maksimal. Karena terbatasnya sarana dan prasarana.

Seperti telah banyak diberitakan sebelumnya, tahun ini rumah sakit memang tidak dilanjut pekerjaannya. Pemerintah beralasan, fokus kepada infrastruktur jalan dulu, sementara anggaran terbatas sehingga ada program yang ditunda.

Perbaikan jalan di Pulau Laut meski awalnya terlihat maksimal, namun realisasinya tidak seperti rencananya. Misalnya anggaran perbaikan ruas jalan menuju Lontar tahun ini awalnya dianggarkan Rp17 miliar, namun dipangkas jadi sekitar Rp5 miliar saja, karena defisit anggaran.

Ruas jalan ke Lontar baru-baru tadi usai diguyuru hujan

Belum lama tadi, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Johan Arifin mengatakan, proyek jalan menuju Lontar akan segera dilaksanakan. Dia membenarkan, awalnya perbaikan ke Lontar dianggarkan Rp17 miliar, namun karena defisit anggaran dipangkas jadi sekitar Rp5 miliar.

Baca juga: Anggaran Jalan Lontar Dipangkas Dari Rp17 M Jadi Rp5 M

Sementara itu, terkait proyek Siring Laut, pemerintah beralasan, peningkatan objek wisata tersebut penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah. Sehingga dengan meningkatnya wisatawan maka perputaran ekonomi juga akan meningkat.

Belum-baru tadi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Khairian Ansyari mengatakan, proyek Siring Laut sangat penting untuk menunjang wisata di daerah. Sekarang katanya, Kotabaru sudah menjadi salah satu destinasi wisata, dengan meningkatkan kunjungan wisatawan tahun ini dibanding tahun lalu.

Ditanya apakah proyek akan selesai target, dia enggan berandai. Katanya, lihat saja nanti. "Doakan lah supaya bisa selesai. Karena ini untuk warga Kotabaru," ujarnya.

Sekadar diketahui, beberapa paket pekerjaan Siring Laut adalah penambahan lebar lantai di atas laut. Pembuatan maskot ikan todak. Dan pembangunan dermaga. (JurnalBanua)

Baca juga: Mega Proyek Siring Laut Dipengaruhi Pasang Surut Laut


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar