Lindungi Anak dari Judi Online, Polisi Amir Lakukan ini di Tanjung Seloka

Iptu Amir Hasan (kanan bawah) usai berdialog dengan anak-anak SMAN 1 Pulau Laut Kepulauan
Penipuan di sosial media semakin marak, salah satunya judi online atau investasi bodong. Naas, banyak anak muda terjerat. Kapolsek Pulau Laut Kepulauan Iptu Amir Hasan pun gerah, dia langsung turun tangan.

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Senin (29/8/2022), Amir bersama beberapa anggotanya, pagi-pagi sudah standby di halaman SMAN 1 Pulau Laut Kepulauan, Tanjung Seloka.

Perawakan tinggi besarnya mencuri perhatian remaja. "Bah, melo razia a?," ujar seorang pelajar dalam bahasa Mandar. Dia bertanya ke temannya, apakah polisi mau merazia sekolah.

Ternyata tidak, Amir ikut upacara bendera Senin pagi. Kehadirannya memberi nuansa lain. Para remaja terlihat lebih tertib dibanding apel biasanya.

Usai apel, Amir lalu masuk kelas. Anak-anak kembali kasak-kusuk. Sebagian merasa khawatir. Pernah punya pengalaman buruk dengan Amir.

"Aku pernah disuruh push up karena gak pakai masker," celutuk seorang remaja.

Ya, Amir ditakuti remaja di sana. Tapi disenangi emak-emak. Sejak Amir memimpin, warga menilai remaja lebih tertib di jalanan.

Di dalam kelas itu, Amir lalu berorasi. Anak-anak duduk di lantai. Dia berdiri. Suaranya besar dan lantang.

"Siapa yang pernah tertipu investasi bodong, atau judi online?" tanyanya.

Amir Hasan ceramah di sekolah
Anak-anak tidak ada yang ngacung. Beberapa menyebut nama temannya, yang langsung dibantah si bersangkutan.

"Itulah bahayanya pakai sosial media, kalau tanpa wawasan yang cukup," jelasnya.

Amir menjelaskan, sosial media adalah lingkungan yang besar. Jika di desa kita bisa kenal hampir semua orang, di sosial media tidak demikian.

"Informasi di sosial media, jika kita tidak pandai menyaringnya, bisa membawa dampak negatif," jelasnya.

Sosial media juga, akan membuat anak-anak malas. Lebih suka berinteraksi di dunia maya, dari pada dunia nyata.

Kondisi itu jelasnya, membuat terjadinya pergeseran budaya. Salah satunya adab. Jika dahulu anak-anak malu joget di depan umum, sekarang malah diunggah untuk dilihat orang sedunia.

"Kalau begini terus, kalian nanti akan sulit bersaing. Jadi jangan salah, jika nanti hanya jadi penonton. Kita hidup di tanah kaya raya, tapi kita hanya jadi penonton," jelasnya.

Lalu bagaimana cara menggunakan sosial media yang baik?

Menurut Amir, gunakanlah sosial media untuk menjalin pertemanan yang positif. Misalnya, menjalin pertemanan dengan remaja-remaja yang produktif. Membuat komunitas.

"Yang suka agama, bisa membuat komunitas belajar online. Belajarlah dengan yang sudah ahlinya," bebernya.

Yang suka dengan dunia otomotif, juga berbuat hal serupa. Pemusik, dan seterusnya. "Pandai musik? Ikutilah kelas-kelas musik online itu. Upload karya kalian," jelasnya.

Dia percaya semua anak punya bakat. "Bakat itu tidak akan berkembang, kalau kalian kerjanya cuma nonton video pendek joget-joget," tegasnya. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar