Gito (Kanan) Warga Desa Pejala Kecamatan Kusan Hilir menjala ikan di pantai Pagatan | Foto: Jurnal Banua |
Gito warga Desa Pejala, Kusan Hilir yang keseharian menjala ikan di pantai Pagatan tidak dapat menutupi rasa antusiasnya. Dia menilai industri pengolahan itu akan menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.
“Bagus kalau itu berdiri. Kan bisa ikut kerja di sana," ujar pria yang nyambi sebagai tukang becak ini, kepada Jurnal Banua, Sabtu (28/11) tadi.
Dia menambahkan, untuk saat ini harga ikan yang dijual ke pengepul sangat murah. Untuk ikan kecil berkisar Rp5.000 - Rp10.000 saja.
“Kalau ada perusahaan pengalengan kan bisa dijual ke sana, semoga harganya juga bisa naik,” harapnya.
Sementara warga Desa Pejala lainnya, Syahril mengaku mendukung penuh program yang digaungkan Zairullah Azhar tentang industri pengalengan ikan.
"Programnya sudah banyak terbukti. Semua warga pun diayomi, mulai dari jompo sampai anak yatim,” ucap Syahril.
Dikatakannya, program Zairullah Azhar sangat sesuai dengan keinginan warga. Tidak hanya pembangunan infrastruktur, tapi juga menyentuh hingga pembangunan sumber daya manusianya.
“Kami sudah bosan dengan janji janji, mau bangun ini itu, hasilnya tidak berefek banyak. Kami tidak mau di bodohi-bodohi lagi. Kalau pak Zairullah itu infrastruktur jadi, keagamaan juga jadi. Lengkap, semoga beliau kembali menjadi pemimpin Tanah Bumbu,” tutupnya.
Saat ini industri pengalengan ikan merupakan salah satu sektor yang mendapat keberkahan di tengah pandemi Covid-19 karena permintaan terhadap produk olahan tersebut cenderung meningkat khususnya untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat. (saa/shd/jb)
Posting Komentar