Kesan Remaja Pulau Laut Setelah Setahun Bercadar

Weni bercanda bersama anak-anak

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Cadar sepertinya jadi trend baru di Pulau Laut. Beberapa wanita bercadar mudah ditemui, bahkan di kampus Politeknik Kotabaru.

Mengapa mereka mau pakai cadar? Para remaja wanita itu disebut-sebut baru-baru ini mengenakan penutup wajah, bukan dari dulu.

Weni Rahmah Hayati, bidan di Sampanahan, warga Gang Fajar Kotabaru juga pakai cadar. Baru setahun lalu.

Bidan muda bersuara riang itu belum lama tadi mengaku, memakai cadar ternyata membuat dirinya lebih mudah beraktifitas.

Weni sebenarnya tomboy, saat SMA pergaulannya luas. Atlet silat juga. Bergaul dengan cowok biasa.

Ketika kuliah di Stikes Muhammadiyah Banjarmasin dia ikut organisasi agama. Dikenalkan dengan cadar. Dia lantas coba-coba, setahun lalu.

LEBIH ENAK: Weni mengaku pakai cadar lebih membuatnya enak dalam beraktifitas di luar | Foto: Jurnal Banua

Dari coba-coba, akhirnya keterusan. Sampai sekarang.

Kata dara hobi baca buku itu, memakai cadar ternyata menguntungkan dirinya sebagai perempuan. Kalau jalan tidak lagi disuit-suitin pria.

Weni sendiri mengaku, kenal cadar lebih dulu dari buku Felix Siaw. Berjudul: Yuk Hijab.

"Dulu kan sering digangguin, disuit-suitin kalau jalan sendiri. Itu bikin kami kaum wanita risih sebenarnya," paparnya.

Selain lebih merasa dihargai, Weni juga berharap cadar akan menambah pahala amalnya. Utamanya untuk ke dua orang tua

Para remaja bercadar itu rata-rata berwajah menarik. Seperti pengakuan Wahid mahasiswa Politeknik Kotabaru. Beberapa teman wanitanya yang baru bercadar kata dia sebenarnya memiliki wajah yang cantik. (JB)

Baca juga: Ribut Cebong versus Kampret, Ini Kata Guru Cantik di Kotabaru
Juga: Air Mata dan Senyum Seorang Suami


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar