Dari Banua ke Ibukota: Oke Oce Mandek

Ruko OK OCE di Mampang Jakarta Selatan tutup | Foto: Jurnal Banua

Pesawat grup Lion Air mendarat mulus di Bandara Soekarno Hatta. Awal pekan tadi, penulis ke Jakarta dari Banjarmasin. Melihat dari dekat fenomena Pilpres di ibukota

JURNALBANUA, JAKARTA - Ibukota sibuk, manusia hilir mudik. Kata Rusadi, kenalan penulis di Jakarta, warga tidak terlalu terpengaruh dengan fenomena 212.

"Rata-rata yang datang ke 212 itu dari luar Jakarta. Kalau di sini rata-rata cuek," ujarnya.

Bagaimana trend pemilih di ibukota? Mencuat nama Sandiaga Uno. Beberapa warga mengaku, janji Sandi masih ditunggu soal Oke Oce.

"Itu janji Oke Oce nya terbengkalai. Banyak yang mandek," kata seorang warga dengan logat Betawi.

Bagi dia, pejabat itu banyak yang suka omong besar. Tapi setelah menjabat susah merealisasikan omongannya. "Dia (Sandi) ditagih janjinya sama pedagang itu," ujarnya lagi.

Penasaran, penulis pun keliling sebagian daerah di Jakarta Selatan. Jalan kaki di kawasan Mampang Jakarta Selatan. Di sebuah sudut terlihat ruko dengan spanduk Oke Oce.

Ruko Oke Oce yang jualan itu tutup. Padahal hari sudah siang. Jelang tengah hari. Seorang pedagang bakso dekat ruko, mengaku tidak mengerti Oke Oce. Sampai ini pun usahanya tidak pernah dibantu Pemprov DKI.

Ruko Oke Oce tutup, padahal hari sudah siang di Mampang Jaksel. FOTO: Jurnal Banua

Begitulah, dalam perjalanan singkat itu terkesan. Oke Oce Sandiaga Uno memang masih jauh dari harapan. Entah apakah sudah tidak dikelola serius lagi sejak Pilgub atau bagaimana.

Secara umum, warga di ibukota hampir sama saja dengan kebanyakan daerah lainnya. Warga tidak sedikit yang cuek. Pikir mereka, siapa pun presidennya tetap begitu-begitu saja mereka.

Memang ada juga yang terang-terangan memilih Jokowi dan Prabowo. Alasan mereka beragam. Pemilih Jokowi mengatakan, infrastruktur meningkat pesat di era Jokowi. "Pelan-pelan lah, gak bisa sim salabim lima tahun memimpin," ujar pendukung Jokowi.

Sementara yang pro Prabowo ada mengatakan, ingin ganti supaya ekonomi bisa membaik. "Susah sekarang, habis gaji biaya hidup saja," ujar seorang sopir taksi di Jakarta.

Rapi warga di Kotabaru mengatakan, masalah ekonomi rumah tangga lebih kepada warga sendiri. "Siapa saja presidennya, kalau kita malas ya tetap saja begini. Tidak bisa cuma presiden, semua harus kerja keras, gubernur, bupati sampai kepala desa," ujarnya. (JurnalBanua)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar