Konser Amal Lombok di Kotabaru Penuh Kejutan, Dari Artis Sampai Martabak

Santi KDI hibur ribuan warga dalam konser amal untuk Lombok di Siring Laut Kotabaru

Konser amal untuk korban Lombok di Siring Laut mengejutkan banyak kalangan. Meski dadakan, tapi uang yang terkumpul di luar dugaan.

Di lapangan banyak surprise terjadi. Mulai lelang artis cantik Santi KDI, sampai martabak yang mendadak diborong habis. Semua hasil penjualan disumbangkan ke Lombok.

JURNALBANUA.COM, KOTABARU - Sabtu (25/8) malam, warga tumpah ruah di lapangan Siring Laut. Mereka ke sana menonton panggung hiburan dangdut.

Bukan panggung biasa. Karena artisnya Santi KDI. Perempuan muda asal Desa Tirawan Pulau Laut, Kotabaru, yang namanya mendadak terkenal. Juga terlihat Wabup Burhanudin, Kajari Indah Laila, perwakilan TNI Polri.

Konser amal untuk Lombok berlangsung meriah di Siring Laut Kotabaru


Di bawah panggung, mahasiswa dari STIT Darul Ulum, STKIP Paris Barantai dan Politeknik Kotabaru asyi jualan makanan dan cindera mata. Semua untuk Lombok.

Di atas panggung terdengar suara. Sumbangan warga di jalanan, dua hari dikumpulkan para mahasiswa di lampu-lampu merah, totalnya puluhan juta rupiah.

"Luar biasa. Ini sejarah," kata penonton mendengar hasil sumbangan dari jalanan.

Baca juga: Demi Lombok, Mahasiswa Pakai Gitar, Gadis Bercadar Lemparkan Uang

Juga terdengar, Kajari Indah Laila sumbang Rp10 juta. Wabup Burhanudin Rp5 juta. Dan di tengah alunan musik, kembali terdengar pengumuman yang membuat warga bersorak.

"Martabak Eza punya Pak Awaluddin sudah diborong Ayit pemilik percetakan Farid Print. Warga silakan beli suka rela saja, seribu, lima ribu, terserah," ujar pengumuman itu.

Apa yang terjadi kemudian, bisa diduga. Warga bergemuruh merubung martabak Eza. "Sebenarnya semua tadi kita jual dan hasilnya disumbangkan. Tapi kemudian ada yang borong, makanya langsung kita umumkan, warga boleh beli dengan harga sesuka hati," ujarnya.

Ayit pemilik percetakan Farid Print dua dari kiri dan Awaluddin baju kerah putih bersama warga yang menyerbut martabak

Martabak dan terang bulan Eza, sangat terkenal di pusat kota kabupaten. Rasa dan kualitas bahan yang digunakan jadi kelebihannya.

"Beli ya, seribu boleh, satu martabaknya?," tanya seorang anak. Tukang masak tertawa, dan menyerahkan sekotak martabak, "taruh saja uangnya di kotak itu," ujarnya.

Di panggung Santi KDI terlihat sibuk melelang beberapa kue dan barang-barang. Di sana juga terjadi kejutan. Kue bolu, sebesar piring, ada yang terjual ratusan ribu.

Juga ada sepeda gowes dilelang. Pemenangnya istri Wabup Burhanudin, Siti Mariani. Meriah suasana saat itu, lampu panggung warna-warni. Suara Santi bernyanyi merdu kelas artis nasional.

Sementara itu, para pria dari Himpunan Balakar Saijaan dan Tagana sibuk ke sana ke mari. Mereka membawa kotak-kotak sumbangan. Berkeliling terus-menerus.

Sekitar pukul 24.30, wartawan mendapatkan informasi, dana yang terkumpul sudah Rp86 juta. Dari beberapa penyumbang, banyak juga yang namanya tidak mau disebutkan panitia.

"Ini kami lanjut sampai hari ini. Ada bazar dan senam juga. Juga masih galang sumbangan di jalan," kata Awaluddin.

Dirut Politeknik Kotabaru Ibnu Faozi, mengaku terkejut dengan antusias warga di pesisir. "Ternyata Kotabaru luar biasa. Kalau bersatu begini," ujarnya.

Semua Berawal Dari Dangdut

Bagaimana bisa ada konser amal untuk warga Lombok itu? Aksi itu punya kisahnya sendiri. Semua bermula dari Santi KDI dan Raza KDI.

Solidaritas warga mulai terlihat sejak dua perempuan itu berlaga di ajang bakat dangdut televisi swasta. Ada grup Facebook yang dibuat khusus untuk mendukung Santi dan Raza.

Waktu berlalu, Santi dan Raza gugur, tidak sampai masuk final. Pendukung kecewa. Warga menilai juri dan pantia tidak fair. Jumlah sms seperti tidak menjadi acuan.

Santi kepada Jurnal Banua mengatakan, dukungan keluarga, sahabat dan warga memang luar biasa. Dia mengatakan, pengusaha asal Kotabaru, Tajerian Noor, menghabiskan dana sedikitnya Rp1 Miliar untuk, mobilisasi warga pulang balik ke Jakarta dan lainnya.

Baca Juga: Eksklusif..! Mengenal Santi KDI Lebih Dekat dan Dukungan Hebat di Belakangnya

Sementara itu, di grup Facebook, mulai banyak pendapat-pendapat. Ada yang bilang grup tetap dipertahankan untuk silaturahmi. Ada pula yang mengatakan, tutup saja, sekalian imbauan tidak lagi menonton acara KDI.

Ketika Santi dan Raza pulang ke Kotabaru belum lama tadi, anggota DPRD Kalsel Ronie Fahmi Rais, memposting ajakan. Konser amal bersama Santi dan Raza untuk korban gempa di Lombok. Itulah awal mulanya.

Sosial media sekarang memang tak seperti dulu. Sosial media sudah menjadi alat komunikasi yang efisien. Warga Kotabaru setuju konser amal.

Maka dibentuklah kemudian grup-grup WhatsApp untuk koordinasi. Singkatnya, jadi lah konser amal Sabtu malam di Siring Laut. Kerja sama banyak pihak.

"Kita banyak support dari Tajerian Noor, Ibu Kajari, Wabup, Polres, Danlanal, Dandim, Dinas Pariwisata, para mahasiswa. Juga relawan-relawan HBS, Tagana, mereka luar biasa," ujar Ronie.

Ada tiga mekanisme pengiriman bantuan ke Lombok ujarnya. Pertama melalui kapal TNI AL. "Danlanal mengusahakan ada kapal TNI yang memang bawa bantuan ke Lombok, mampir ke Pulau Laut dulu," ujarnya.

Jemput bola ke rumah-rumah warga yang menyumbangkan pakaian dan barang-barang lainnya

Alternatif ke dua, bantuan dibawa dengan cara bekerja sama dengan kejaksaan. Cara ke tiga, menggunakan jasa Pos. "Nanti kita lihat yang mana yang lebih memungkinkan," tambahnya. (Jurnal Banua)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar