![]() |
Zainal Hakim. (FOTO:IST) |
JURNALBANUA.COM, BANJARMASIN – Mengatasi Banjir Rob di sejumlah ruas jalan di Banjarmasin yang disebabkan pasang surutnya air Sungai, Pemko Banjarmasin menggunakan teknologi rumah pompa dan pintu air.
Langkah penanganan banjir dan genangan air itu mendapat apresiasi Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin Zainal Hakim.
Hanya saja, ia mengingatkan, Pemko Banjarmasin jangan hanya mengandalkan penggunaan pompa air dan pintu air untuk mengatasi permasalahan banjir rob.
Sebab, tidak semua wilayah rentan banjir, mendapatkan teknologi tersebut. “Seperti di wilayah Sungai Andai dan Zafri Zamzam,” tuturnya.
Selain itu, ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk menangani persoalan banjir rob yang kerap terjadi.
“Misalnya normalisasi sungai yang sudah dilakukan. Kegiatan ini jangan sampai berhenti,” ujarnya.
Adapula optimalisasi saluran air atau drainase di sejumlah wilayah, terutama di kawasan yang rentan terkena banjir rob.
Bahkan, ia meminta, sistem drainase ini dibuat di kawasan pemukiman yang tidak memiliki drainase atau saluran pembuangan air.
Tak hanya itu, Legislator PKB ini mengharapkan, menindak tegas bangunan yang mengganggu fungsi drainase. “Selain mampet dan tersumbat, tak jarang ada bangunan yang membuat drainase kurang berfungsi maksimal. Nah, ini yang harus diperhatikan juga,” ujarnya.
Bagi dia, mengantisipasi banjir selain kanal yang terkoneksi, juga perlu membuat lokasi penampungan air di sejumlah wilayah Banjarmasin. “Misal di kawasan Sungai Andai, kemudian di Pulau Insan Japri Zamzam dan daerah lainnya. Lokasi ini nantinya bisa menambah objek wisata di Banjarmasin,” ujarnya.
Politisi yang akrab disapa Bang Hakim ini juga mengingatkan, agar implementasi Perda Rumah Panggung dimaksimalkan, mengingat saat ini banyak bangunan di Banjarmasin yang tidak menerapkan regulasi tersebut.
Meski rumah pompa berfungsi untuk mempercepat aliran air, ia juga mengharapkan, warga Banjarmasin tidak membuang sampah ke sungai, termasuk saluran air atau drainase.
“Kalau ini terjadi akan membuat sungai dangkal dan drainase tersumbat, sehingga air menjadi lambat turun mengalir,” tukasnya.(saa/jb)
Posting Komentar