Jokowi Mau Datang ke Biodiesel Tanbu, Lubang-lubang Akan Ditambal

Kadis PUPR Subhansyah bersama Pengawas Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI memantau jalan berlubang di jalan nasional Tanah Bumbu, Senin (18/10)
JURNALBANUA.COM, BATULICIN - Rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Tanah Bumbu sedikitnya membawa kabar gembira bagi pengguna jalan. Lubang-lubang pengganggu dari pusat kota Simpang Empat hingga ke Desa Sungai Duna akan ditambal.

Kadis PUPR Tanah Bumbu Subhansyah bersama Pengawas Lapangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Sudiasa, melihat langsung lubang-lubang di poros jalan nasional, Senin (18/10) sore tadi.

"Ada dua skenario kedatangan Jokowi ke pabrik biodiesel. Pertama pakai heli dari bandara. Ke dua lewat darat. Makanya jalan ini diperbaiki. Permintaan dari tim pengamanan," ujar Subhansyah.

Sedikitnya ada tujuh titik di ruas jalan nasional itu yang akan diaspal. "Pekerjaan segera dilakukan. Sebelum Kamis (21/10) sudah harus selesai," kata Sudiasa.

Berapa anggarannya? Sudiasa mengaku tidak tahu. Dia hanya diperintah mengawasi. "Ini sifatnya dikerjakan dulu," tambahnya.

Sekadar diketahui, kedatangan Presiden rencananya untuk meresmikan pabrik biodiesel Jaya Agro Raya (JAR) Jhonlin Group di Desa Sungai Dua.

Sebelumnya, Direktur PT Jhonlin Agro Raya, Sabrina Lubis mengatakan, pabrik mereka memiliki kapastias produksi 60 metrik ton per jam. Atau sebanyak 1,6 juta liter per hari, jika aktif selama 24 jam.

"Dan itu memerlukan CPO (minyak sawit mentah) sekitar 1600 metrik ton per hari, identik dengan 6800 tonase TBS (tandan bua segar) per hari," jelasnya.

Saat tambahnya, kebun mereka hanya mampu memasok 30 persen dari kapasitas pabrik. Sisanya akan mengambil dari buah segar kebun warga di Tanah Bumbu, Kotabaru dan area lainnya.

Dari informasi yang dihimpun, investasi pabrik tersebut lebih Rp850 M. Dan akan mengolah CPO menjadi B30.
 
Saat ini Indonesia tengah menggenjot produksi B30. Presiden Joko Widodo mengatakan, penerapan B30 akan menghemat devisa negara hingga puluhan triliun. "Kalkulasinya jika kita konsisten menerapkan B30 ini akan hemat devisa kurang lebih Rp 63 trilun, jumlah yang sangat besar sekali," kata Jokowi belum lama tadi di Jakarta.

Sekadar diketahui, penyaluran bahan bakar nabati (BBN) biosolar B30 telah mencapai 5.518 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia. Pertamina tengah melakukan konfigurasi ulang, pola distribusinya di 30 titik untuk memaksimalkan suplai.

Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan terminal bahan bakar minyak atau TBBM di 114 lokasi untuk mencampur sekaligus menyalurkan B30. Dari Januari hingga Mei 2021, penyaluran biosolar bersubsidi yang Pertamina lakukan mencapai 5,3 juta kiloliter.

“Pertamina telah menyalurkannya sebesar 13,3 juta kiloliter pada 2020,” kata Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga (Subholding Commercial & Trading Pertamina) Mars Ega Legowo Putra dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/6). 

Pejabat Sementara (Pjs) Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relation Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, perusahaan akan memperkuat fasiltias produksi BBN atau biodiesel. “Kami sedang menuntaskan pembangunan infrastruktur dengan fokus pembangunan terminal BBM di kawasan timur Indonesia,” ujarnya. (shd/jb)


Space Iklan

Tags :

bm
Jurnal Banua

Situs pemberitaan online Jurnal Banua telah memiliki badan hukum dan terdaftar di Kemenkumham RI. Semua produk pemberitaan diolah melalui proses jurnalistik yang profesional dan bertanggungjawab.

Posting Komentar